1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Jelang KTT Iklim Kopenhagen, AS Akan Targetkan Penurunan Emisi

25 November 2009

Pimpinan Kongres mendukung niat Amerika Serikat untuk segera mengumumkan target penurunan emisi gas rumah kaca. Rencananya, keputusan tersebut akan diumumkan sebelum penyelenggaraan konferensi iklim PBB di Kopenhagen.

https://p.dw.com/p/Kewk
Gambar simbol pemanasan globalFoto: dpa - Bildfunk

Dalam beberapa hari ke depan, Gedung Putih juga akan memutuskan kapan dan apakah Presiden Barack Obama menghadiri pembicaraan iklim PBB di Kopenhagen, Denmark. Sementara itu, 65 kepala negara termasuk Jerman, Perancis, Brazil, Jepang dan Indonesia telah memastikan kehadiran mereka pada konferensi tersebut yang akan berlangsung mulai tanggal 7 hingga 18 Desember mendatang.

Pembicaraan di Kopenhagen diharapkan dapat membantu meredam lajunya pemanasan global dalam sebuah perjanjian yang mengikat berbagai negara di dunia untuk menurunkan emisi karbon dioksida, pasca Protokol Kyoto yang akan berakhir pada 2012.

Amerika Serikat, merupakan penghasil emisi gas rumah kaca nomer 2 terbesar setelah Cina. Faktanya, Amerika jugalah pemain kunci dalam pembicaraan tersebut. Posisi pemerintahan Obama telah menuai kritik dengan lambatnya proses undang-undang iklim di Senat Amerika .

Sejumlah negara di dunia nyaris putus asa untuk masuk dalam ikatan perjanjian Kopenhagen. Penyebabnya tidak lain adalah ketidakpastian Amerika dalam menentukan sikap terhadap program pencegahan pemanasan global itu.

Seorang pejabat senior Amerika mengatakan bahwa para negosiatornya bermaksud mengusulkan target reduksi emisi gas rumah kaca dalam undang-undang yang akan diajukan kepada Senat dan Dewan Perwakilan Amerika walaupun belum lengkap. Pejabat senior tersebut juga mengatakan bahwa berapapun jumlah yang ditawarkan akan dipertimbangkan dengan hasil proses legislatif. Bulan Juni lalu, Dewan Perwakilan Amerika telah meluluskan target penurunan emisi sebesar 17 persen hingga tahun 2020 dan 83 persen hingga tahun 2050 dari level tahun 2005. Sementara versi Senat Amerika tengah membicarakan target ambisius penurunan emisi sebesar 20 persen.

Ketua urusan iklim PBB Yvo van de Boer mengatakan pada wartawan di Brussel, Belgia, bahwa target emisi karbon Amerika merupakan faktor krusial dalam negosiasi konferensi iklim Kopenhagen. Yvo van de Boer juga mengatakan bahwa kunci terpenting saat ini adalah Amerika Serikat. Obama akan berada dalam posisi datang ke Kopenhagen dengan target dan kontribusi finansial.

Di Eropa, kelompok kelompok pemerhati lingkungan mempertanyakan seberapa jauh Amerika Serikat merencanakan untuk memangkas produksi karbonnya, bagaimana kerangka waktu dan apakah keputusan tersebut masuk kreiteria ilmiah guna menanggulangi masalah pemanasan global.

Denmark, sebagai tuan rumah konferensi tersebut, berharap para pemimpin dunia dapat mengikat diri dalam sebuah perjanjian politik dengan target penurunan emisi hingga tahun 2020. Idealnya, negara berkembang setuju untuk memperlambat lajunya emisi dan negara maju mau membantu dengan teknologi bersih dalam menanggulangi pemanasan global.

Dalam membatasi pemanasan bumi tidak lebih dari ambang 2 derajat Celcius, para ilmuwan berpendapat bahwa negara negara industri harus menurunkan emisinya sebanyak 25 hingga 40 persen sampai 2020 berdasarkan angka angka pada tahun 1990.

MH/YH/rtr