1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Terorisme

Jerman: 9 Serangan Teror Besar Digagalkan Sejak 2016

23 Desember 2019

Dua rencana serangan teror November lalu berhasil digagalkan oleh polisi Jerman. Terutama setelah berita tentang kematian gembong ISIS Abu Bakar al-Baghdadi Oktober lalu, penjagaan keamanan diperketat.

https://p.dw.com/p/3VFlu
Deutschland Berlin | Evakuierung Weihnachtsmarkt Breitscheidplatz
Foto: Reuters/A. Hilse

Sejak serangan teror di Pasar Natal Berlin di Breitscheidplatz tahun 2016, sedikitnya sembilan rencana serangan teror serupa berhasil digagalkan, kata Kantor Polisi Kriminal Federal Jerman, BKA,  hari Minggu (22/12).

Bulan November lalu, ada dua rencana aksi teror yang berhasil digagalkan, kata pejabat BKA kepada harian "Welt am Sonntag".

Kepala departemen divisi khusus Terorisme dan Ekstrimisme, Sven Kurenbach menegaskan, kabar kematian pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi pada Oktober 2019 memang berpotensi memicu lebih banyak serangan. "Setelah kematian pemimpin ISIS, ada peningkatan seruan untuk aksi teror di Barat (yang tersebar) di kalangan Islam radikal."

Sven Kurenbach menambahkan: "Sifat serangan teror trennya mengarah ke serangan dengan cara sederhana. Senjata api akhir-akhir ini kurang berperan dalam perencanaan serangan."

Deutschland Berlin | Evakuierung Weihnachtsmarkt Breitscheidplatz
Pasar Natal di Breitscheidplatz, Berlin, sempat dievakuasi hari Sabtu (21/12) mengantisipasi kemungkinan serangan terorFoto: Reuters/A. Hilse

Langkah-langkah keamanan

Pembentukan departemen terorisme dan estremisme di BKA menjadi salah satu reaksi atas serangan teror di pasar Natal di Berlin tiga tahun lalu, di mana 12 orang tewas 55 orang terluka. Pelaku serangan teror, Anis Amri yang diketahui berafiliasi ke ISIS, menabrakkan truk secara membabi-buta ke area Pasar Natal yang sedang penuh sesak.

12 November lalu, 170 petugas menggerebek tiga apartemen di kota Offenbach dekat Frankfurt, dan menangkap seorang warga Jerman berusia 24 tahun yang dituduh menyiapkan kejahatan serius yang mengancam negara.

Seminggu kemudian, seorang warga Suriah berusia 26 tahun ditangkap di Berlin karena dicurigai menyiapkan kejahatan yang sama. Rumahnya juga digeledah.

Dalam kasus Offenbach, penyelidikan masih berlangsung. "Tersangka yang berusia 24 tahun masih dalam tahanan," kata juru bicara kantor kejaksaan di Frankfurt. "Investigasi kasusnya sedang berlangsung."

Perlu kewaspadaan masyarakat

Menteri Dalam Negeri Jerman Horst Seehofer mengatakan, keberhasilan pencegahan serangan teror adalah bukti bahwa sistem pengamanan dan tugas aparat keamanan berfungsi. "Otoritas keamanan melakukan pekerjaan yang sangat baik, 24 jam sehari, tujuh hari seminggu," tandasnya.

Horst Seehofer selanjutnya mengatakan, untuk meningkatkan keamanan, aparat perlu bantuan dari warga maupun dari pengguna internet. "Kami telah memperkuat aparat keamanan secara terus-menerus dalam beberapa tahun terakhir. Sekarang kami harus melengkapi kekuatan yang diperlukan untuk menemukan teroris online."

Pasar Natal Berlin di Breitscheidplatz hari Sabtu (21/12) sempat dievakuasi, setelah polisi Jerman menerima indikasi "tindak-tanduk mencurigakan" dari personal yang diawasi. Dua orang sempat diinterogasi, dan seluruh areal pasar natal ditutup dan disisir untuk menemukan "benda-benda mencurigakan." Namun beberapa jam setelah itu polisi menyatakan situasi aman dan kedua pria yang ditahan sudah dibebaskan. Media Jerman memberitakan, kebetulan nama salah seorang pria yang diperiksa dalam pemeriksaan rutin sama dengan nama orang yang sedang diburu polisi karena tuduhan kegiatan terorisme.

hp/as (dpa, epd)