1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Jerman Adakan Pendidikan Imam

15 Oktober 2010

Untuk menggalakkan integrasi, pemerintah Jerman memutuskan pendirian jurusan baru di beberapa universitas Jerman, yang ditujukan untuk mendidik imam dan guru agama Islam.

https://p.dw.com/p/PfAt
Menteri Pendidikan Annette SchavanFoto: AP

Imam-imam di mesjid Jerman. Selama ini mereka menimba pendidikan di negara-negara muslim, seperti misalnya Turki, kemudian datang ke Jerman. Di Jerman mereka tidak terikat kepada negara maupun warga Jerman. Itu hendak diubah oleh pemerintah Jerman. Oleh sebab itu, di beberapa universitas di Jerman mulai diadakan pendidikan untuk imam.

Universitas dengan Jurusan Baru

Universitas Münster di negara bagian Nordrhein-Westfalen akan mendirikan pusat Islam pertama di Jerman. Di Universitas itu para imam akan mendapat pendidikan dalam bahasa Jerman. Universitas Münster akan bekerjasama dengan Universitas Osnabrück. Di samping itu, jurusan baru tersebut juga akan diadakan di Universitas Tübingen. Direncanakan, jurusan itu sudah akan dapat menerima mahasiswa pertama semester musim dingin tahun 2011.

PK Annette Schavan und Reinhard Schulze
Menteri Pendidikan Annette Schavan dan Reinhard Schulze dari Institut untuk Ilmu Pengetahuan Islam dan Bahasa Oriental di Universitas Bern, Swiss (14/10)Foto: dapd

Menteri Pendidikan Jerman Annette Schavan menjelaskan latar belakang motivasi tersebut. "Imam harus menjembatani dua kebudayaan yang berbeda itu. Mereka tidak boleh menjadi pemisah. Oleh sebab itu saya rasa sangat penting, jika mereka dapat menyelesaikan pendidikan mereka di Jerman. Jadi mereka tersosialisasi di Jerman, di mana mereka kemudian bekerja."

Pendidikan di Sekolah-Sekolah

Di samping itu, di sekolah-sekolah Jerman harus diadakan lebih banyak pelajaran mengenai Islam. Untuk itu diperlukan guru. Mereka juga akan menempuh pendidikan di jurusan Islam di universitas-universitas Jerman. Itu akan dilaksanakan dalam kerjasama dengan negara lain. Misalnya dengan sekolah tinggi Turki.

Mengenainya Annette Schavan mengatakan, "Saya rasa, badan-badan yang berwenang di Turki tahu dengan pasti, bahwa kita ingin menciptakan ruang bagi berkembangnya pengetahuan di bidang teologi Islam. Kita ingin melakukan apa yang di bidang teologi Kristen sudah menjadi sesuatu yang wajar"

Namun demikian perhimpunan warga Turki di Jerman mengkritik inisiatif pemerintah. Mereka tidak ingin menyerahkan wewenang di bidang pengajaran. Di samping itu mereka tetap ingin mendatangkan imam dari Turki.

NO FLASH Deutschland Imamausbildung
Para imam duduk di kelas pada hari pertama pelatihan di Universitas Osnabrück (11/10)Foto: AP

Tuntutan Jerman

Sebaliknya, menurut pendapat anggota parlemen dari Partai Kristen Sosialis (CSU), Norbert Geis, di masa depan hanya imam-imam yang mendapat pendidikan di sekolah tinggi Jerman, yang bisa mendapat ijin bekerja di Jerman. Dalam wawancara dengan harian Kölner Stadt-Anzeiger Geis mengatakan, di masa depan imam-imam tersebut juga harus mengakui persamaan hak antara pria dan perempuan.

Menteri Pendidikan Annette Schavan mengatakan Kamis lalu (14/10), pemerintah akan memberikan dana bagi pendirian jurusan teologi Islam di universitas-universitas tersebut. Menurut Menteri Ilmu Pengetahuan dari negara bagian Niedersachsen, Johanna Wanka, Universitas Osnabrück siap untuk mengadakan jurusan baru tersebut.

Dibiayai Pemerintah

Mulai akhir tahun ini, di Osnabrück sudah diadakan pendidikan lanjutan bagi imam yang datang dari luar Jerman. Tujuannya agar mereka dapat menyesuaikan diri dengan situasi di Jerman. Demikian dikatakan Wanka dalam wawancara dengan radio Jerman, Deutschlandradio Kultur.

Menurut keterangan departemen pendidikan, dalam lima tahun ke depan, pemerintah Jerman akan membiayai posisi bagi sejumlah profesor yang mengadakan penelitian serta para stafnya. Setiap universitas akan mendapat dana hingga empat juta Euro.

Axel Rowolth/Marjory Linardy

Editor: Asril Ridwan