1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
PendidikanJerman

Infeksi Corona Tinggi, Jerman Tak Izinkan Belajar Tatap Muka

4 Januari 2021

Sejumlah petinggi partai di Jerman menilai pembelajaran tatap muka di negara itu jangan dilakukan secara terburu-buru. Rencananya Kanselir Angela Merkel baru akan membahas perkembangan situasi lockdown pada Selasa (5/1).

https://p.dw.com/p/3nTxT
Deutschland | Coronavirus: Maskenpflicht an Schulen
Foto: Annegret Hilse/REUTERS

Karena pihak berwenang Jerman diperkirakan akan memperpanjang lockdown setidaknya selama tiga minggu lagi, Partai Demokrat Sosial (SPD) meminta agar orang tua yang membutuhkan jasa penitipan anak agar diberikan hari libur berbayar.

"Perusahaan harus memberi orang tua cuti kerja," kata Sekretaris Jenderal SPD Lars Klingbeil kepada Bild Live pada hari Minggu (03/01).

Klingbeil mengatakan sarannya masuk akal karena sekolah dan pusat penitipan anak tetap ditutup setelah liburan Natal.

SPD mengatakan ada indikasi bahwa sekolah dapat menjadi sumber penularan COVID-19. “Harus dijelaskan apakah kelas tatap muka dari kelas satu hingga kelas enam, serta di kelas kelulusan, dimungkinkan (dibuka) lagi,” tambahnya.

Pejabat kesehatan Jerman mengatakan pada Minggu (03/01) bahwa negara itu telah mencatat 10.315 infeksi virus corona baru dan 312 kematian terkait dalam 24 jam terakhir.

Data kasus harian COVID-19 per satu juta penduduk di beberapa negara di dunia
Data kasus harian COVID-19 tiap satu juta penduduk, di beberapa negara di dunia per 30 Desember 2020

Kembali normal secara perlahan

Sementara itu, Menteri Pendidikan Federal Anja Karliczek dari partai Uni Demokrat Kristen (CDU) percaya bahwa kembali membuka pembelajaran tatap muka dalam waktu dekat tidak memungkinkan untuk semua siswa. Ia mengatakan bahwa tingkat infeksi virus corona "masih sangat tinggi" di negara itu.

"Pengajaran tatap muka secara total di semua kelas oleh karenanya tidak dapat dibayangkan saat ini," tegasnya.

Karliczek mengatakan bahwa jika kelas tatap muka berlangsung, akan "paling baik hanya dilakukan di bawah kepatuhan ketat dengan protokol kesehatan, termasuk memakai masker."

"Bagaimanapun, lebih baik bertindak hati-hati daripada pada titik tertentu tidak dapat mengizinkan pengajaran di kelas sama sekali karena situasi yang lebih buruk," kata politisi CDU itu, menambahkan bahwa situasinya akan tetap sulit dalam beberapa minggu mendatang.

"Saya pikir tahun ini kita akan kembali normal selangkah demi selangkah - di sekolah dan institusi pendidikan lainnya."

Kanselir Jerman Angela Merkel akan mengadakan pertemuan dengan kepala negara federal pada hari Selasa (05/01) untuk membahas perkembangan situasi lockdown yang sedang berlangsung.

rap/pkp

Shamil Shams
Shamil Shams Penulis isu seputar konflik di Afganistan dan Pakistan, dan Asia Selatan.@ImamShamil