1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Jerman Ingin Intesifkan Hubungan dengan Negara Teluk

26 Mei 2010

Proses perdamaian Timur Tengah dan program nuklir Iran menjadi topik utama pembicaraan Kanselir Angela Merkel dan Raja Abdullah.

https://p.dw.com/p/NXUK
Kanselir Jerman Angela Merkel (kiri) diterima Presiden Uni Emirat ArabKhalifa bin Zayed Al Nahyan, Selasa (25/05)Foto: AP

Arab Saudi menekan Eropa agar lebih banyak bertindak dalam proses perdamaian Timur Tengah. Demikian dikatakan Kanselir Jerman Angela Merkel seusai pertemuan dengan Raja Abdullah di istana musim panas di Laut Merah. Raja Abdullah, yang sangat kecewa dengan proses perdamaian Timur Tengah, mendesak Jerman dan Uni Eropa untuk bekerjasama secara intensif dengan Amerika Serikat. Pemerintah Jerman bertindak sebagai utusan tak resmi antara pemimpin Israel dan Palestina dalam upaya mencari perjanjian damai abadi di wilayah Israel dan Palestina.

Menyangkut masalah program nuklir Iran, Raja Abdullah mengatakan kepada Kanselir Merkel bahwa ia mendukung upaya untuk memenangkan dukungan Rusia dan Cina bagi sanksi terhadap Iran dengan tujuan negara itu menghentikan program nuklirnya. Arab Saudi akan menggunakan hubungan diplomatiknya untuk meneguhkan dukungan Rusia dan Cina bagi upaya tersebut.

Merkel mengatakan, ia yakin, Arab Saudi juga akan mendukung upaya Jerman dalam pertemuan G20 di Kanada bulan Juni depan untuk meningkatkan peraturan di pasar uang. Namun Merkel menilai, Arab Saudi tampaknya tidak terlalu mendukung prakarsa Jerman untuk memberlakukan pajak bagi transaski keuangan internasional.

Arab Saudi merupakan persinggahan kedua Merkel, setelah Uni Emirat Arab, dalam lawatan empat hari ke kawasan Teluk. Delegasi pengusaha yang menyertai kanselir telah menandatangani perjanjian dengan nilai lebih dari satu miliar Dollar.

Pentingnya kawasan Teluk diakui Kanselir Merkel saat berada di Abu Dhabi, "Saya pikir ini kawasan yang dinamis. Jerman menghadapi persaingan kuat di sini, juga dalam hal kerjasama ekonomi. Persaingan dengan negara-negara Asia seperti Korea Selatan, juga Cina. Jerman bisa menghadapi persaingan ini, tapi itu berarti kita akan dan hendak merawat hubungan ini secara intensif: Dan saya yakin ini adalah investasi yang baik."

Merkel tampak bersungguh-sungguh dengan tekadnya. Secara khusus ia mendesak pemerintah Jerman untuk mengijinkan warga Arab Saudi memasuki Jerman dengan lebih mudah. Merkel mengatakan, ia menginginkan solusi yang tidak birokratis untuk ditawarkan kepada Arab Saudi.

Di depan para pengusaha di Jeddah, Merkel juga berjanji untuk memperjuangkan kesepakatan perdagangan bebas antara Uni Eropa dan negara-negara Arab di Teluk. Pembicaraan mengenai hal itu sudah hampir 20 tahun tetapi menghadapi kebuntuan karena Uni Eropa menuntut perbaikan bagi situasi hak asasi manusia. Merkel bahkan berjanji untuk secara pribadi mendorong tercapainya kesepakatan tersebut.

Sebelumnya, menjelang pertemuan dengan para pengusaha perempuan Arab Saudi, Merkel mengomentari kondisi perempuan di negara itu. Berjalan baik, tetapi dalam proses yang lamban, kata Merkel. Ia juga sempat mengunjungi Universitas Sains dan Teknologi Raja Abdullah, satu-satunya institusi di Arab Saudi, di mana perempuan dan lelaki boleh belajar bersama-sama.

Kunjungan Merkel masih akan dilanjutkan hingga Kamis (27/05) dengan Qatar dan Bahrain sebagai persinggahan berikutnya.

RP/YF/dpa/rtr