1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

120811 Amr Westerwelle

13 Agustus 2011

Pemerintah Jerman akan membebaskan Mesir dari hutang jutaan Euro dalam empat tahun ke depan. Ini diumumkan Menlu Jerman Westerwelle Jumat (12/08), seusai bertemu Menlu Mesir Mohammed Amr di Berlin.

https://p.dw.com/p/12FvF
Menlu Mesir Mohammed Amr (kiri) saat bertemu Menlu Jerman Westerwelle di BerlinFoto: dapd

Jerman akan membantu Mesir dalam membangun demokrasi. Ini ditekankan Menteri Luar Negeri Jerman Guido Westerwelle dalam pertemuan dengan rekannya dari Mesir Menteri Luar Negeri Mohammed Kemal Amr di Berlin. "Proses perubahan rakyat Mesir ini sangat mengagumkan. Kami rakyat Jerman memiliki sejarah revolusi kami sendiri yang demokratis dan damai, mendukung rakyat Mesir dan kami rakyat jerman mengagumi rakyat Mesir untuk keberanian melangkah ke arah demokrasi."

Mohammed Amr baru sekitar satu bulan menjabat menteri luar negeri Mesir melalui perubahan kabinet. Jerman adalah negara Eropa pertama yang dikunjunginya. Kairo menghargai dukungan Jerman untuk perubahan demokratis di Mesir, demikian ujarnya.

Dalam pernyataan bersama kedua menteri di Berlin, pemerintah Jerman menyatakan sanggup membebaskan Mesir dari hutang senilai 240 juta Euro. Uang itu lebih baik disalurkan untuk proyek pengembangan. Selain itu Jerman akan membantu Mesir dalam membangun negara hukum serta pembangunan laboratorium kedokteran forensik. Lebih jauh Westerwelle menjanjikan akan mengupayakan kerjasama lebih erat dengan Mesir di lingkup Uni Eropa. "Kami warga Eropa memiliki kepentingan besar agar perubahan di dunia Arab berhasil. Kami memiliki kepentingan besar bahwa musim semi Arab berlanjut dengan musim panas. Dan itu berarti kami juga harus mengkaji kembali keputusan yang telah kami ambil sendiri. Saya yakin sangat penting untuk mengintensifkan kerjasama dengan Mesir, agar demokrasi membuahkan hasil juga bagi keluarga biasa."

Ini tidak hanya dilakukan dengan dukungan politis melainkan juga melalui kerjasa sama ekonomi yang lebih baik. Hanya jika ekonomi di Mesir berhasil, demokrasi juga memiliki peluang. Itu adalah keuntungan demokrasi yang untuk itu juga menjadi tanggung jawab kami di Eropa. Demikian disampaikan Westerwelle.

Untuk itu menlu Jerman tersebut akan mengupayakan pembukaan pasar Eropa bagi produk-produk Mesir. Sementara menteri luar negeri Mesir mengupayakan investasi lebih besar di negaranya dan memberi jaminan hukum bagi para investor. Amr juga menyebutkan kembali meningkatnya jumlah wisatawan yang mengunjungi Mesir setelah terjadinya revolusi.

Menteri Luar Negeri Mesir itu mengritik tajam keputusan pemerintah Israel untuk membangun 1600 bangunan rumah baru bagi pemukim Yahudi, di kawasan Yerusalem Timur yang dikuasainya. Hal tersebut tidak membantu proses perdamaian antara Israel dan Palestina serta tidak dapat diterima.

Dalam agenda pembicaraan menteri luar negeri Jerman dan Mesir Jumat (12/08) di Berlin juga dibahas situasi di Suriah. Rakyat Suriah tentunya harus memutuskan sendiri, siapa yang memimpinnya. Kata Westerwelle. Namun menlu Jerman itu tidak yakin, bahwa presiden Suriah Bashar al Assad memiliki masa depan yang didukung rakyat. Mengenai permintaan Amerika Serikat untuk penjatuhan sanksi terhadap industri minyak dan gas bumi Suriah, Jerman pada dasarnya terbuka untuk itu. Menlu Westerwelle mengatakan pemerintah Jerman akan mempertimbangkan usulan menlu AS Hillary Clinton secara seksama. Tekanan terhadap rezim di Suriah tidak boleh melemah melainkan harus lebih kuat.

Bettina Marx/Dyan Kostermans

Editor: Marjory Linardy