1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Jerman Jual Kimia ke Suriah Sampai 2011

1 Oktober 2013

Suriah sampai April 2011 membeli bahan kimia dari Jerman yang bisa digunakan untuk membuat senjata kimia. Bahan-bahan tersebut dilaporkan digunakan untuk keperluan sipil.

https://p.dw.com/p/19s58
Foto: Reuters/Mohamed Abdullah

Bahan kimia Fluor biasanya digunakan untuk membersihkan air atau untuk membuat pasta gigi. Perusahaan-perusahaan Jerman menjual bahan-bahan ini ke Suriah. Menurut keterangan pemerintah Jerman, ekspor bahan-bahan kimia itu dilakukan sampai akhir April 2011.

"Dalam semua kasus ekspor, penggunaan sipil bahan-bahan kimia ini telah dinyatakan secara plausibel," demikian keterangan Kementerian Ekonomi di Berlin. Perusahaan yang ingin menjual bahan-bahan kimia ke Suriah memang harus meminta ijin dari Kementerian Ekonomi. Ekspor ke Suriah dihentikan bulan Mei 2011, setelah perang saudara di negara itu meluas.

Yang jadi masalah, bahan-bahan kimia seperti Fluor bisa juga digunakan untuk membuat senjata kimia. Dua minggu lalu, pemerintah Jerman mengeluarkan daftar ijin penjualan bahan kimia atas pertanyaan dari fraksi Partai Kiri Die Linke. Menurut daftar itu, dari tahun 2002 sampai 2006 Jeman mengekspor 134 ton bahan kimia ke Suriah. Sejak tahun 1998, Jerman sudah mengekspor sekitar 360 ton bahan kimia, yang juga bisa digunakan untuk membuat senjata kimia.

Aturan Uni Eropa

Jerman dan Uni Eropa punya aturan khusus yang mengatur ekspor bahan-bahan kimia yang bisa digunakan baik untuk keperluan sipil maupun keperluan militer. Bahan-bahan ini termasuk dalam kategori "dual use". Penjualan bahan-bahan dual use ini secara umum tidak dilarang, jika ada keterangan jelas bahwa akan digunakan hanya untuk keperluan sipil.

Menurut keterangan pemerintah Jerman, ada sekitar 4 ton campuran Natriumcyanid yang dijual ke Suriah. Masalahnya, Natriumcyanid bisa juga digunakan untuk membuat gas sarin. Tapi pemerintah Jerman menegaskan, sampai saat ini tidak ada bukti bahwa bahan-bahan kimia yang dijual ke Suriah digunakan untuk kepentingan militer.

Sejak Mei 2011, penjualan bahan-bahan kimia ke Suriah seluruhnya dihentikan, setelah Uni Eropa menjatuhkan sanksi terhadap rezim Assad.

Inspeksi senjata di Suriah

Para pengawas PBB sudah menyelesaikan pemeriksaan serangan senjata kimia yang terjadi 21 Agustus dekat Damaskus. Serangan itu menewaskan lebih 1.400 orang. Inspektur senjata PBB untuk kedua kalinya datang ke Suriah untuk keperluan penyelidikan dan telah mengakhiri tugasnya hari Senin (30/9). Mereka akan menyerahkan laporan sampai akhir Oktober.

Sementara kelompok lain dari PBB juga sudah tiba di Suriah. Mereka adalah tim ahli dari Organisasi Pelarangan Senjata Kimia OPCW. Pemerintah Suriah sudah menyerahkan daftar lokasi tempat penyimpanan dan produksi senjata kimia. Tim OPCW akan memeriksa sekitar 45 lokasi.

Jerman membantu program pengawasan dan pemusnahan senjata kimia di Suriah. Menurut keterangan Kementerian Luar Negeri di Berlin, Jerman menyediakan transportasi udara bagi para inspektur senjata PBB. Mereka lebih dulu terbang ke Libanon, karena di Suriah sendiri masih terjadi pertempuran. Dari Libanon, mereka menempuh jalan darat ke Damaskus.

hp/ab (afp, dpa)