1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

091110 D Russland Atommüll

11 November 2010

Kelompok lingkungan menyebut pengiriman limbah nuklir ini sebagai skandal. Pemerintah Jerman melakukan langkah ini adalah untuk menghemat biaya.

https://p.dw.com/p/Q5P5
Gambar simbol limbah nuklirFoto: picture-alliance/dpa

Sampah atom, yang tampaknya akan diangkut dalam beberapa bulan ke depan dari Ahaus ke reaktor nuklir Majak di pegunungan Ural, Rusia, berasal dari reaktor penelitian Rossendorf, Dresden, yang dibangun bekas Jerman Timur. Dasar pengangkutan itu adalah perjanjian antara Rusia dan Amerika Serikat. Rusia akan mengambil kembali elemen bahan bakar dari reaktor penelitian yang dulu diperlengkapi oleh Uni Soviet. Tetapi, ke-951 batang bahan bakar dari Rossendorf sebetulnya harus tetap berada di Ahaus, sampai Jerman memiliki tempat pembuangan akhir.

Para aktivis lingkungan Jerman mengkritik rencana baru, mengangkut sampah nuklir dari Ahaus ke Rusia, sebagai alternatif murah tanpa memperhatikan keamanan. Penolakan juga datang dari kalangan aktivis lingkungan Rusia. Termasuk Vladimir Slivjak dari Ekosaschtschita, “Ini langkah yang sangat tidak bertanggungjawab dari Jerman. Tapi jelas kenapa dilakukan. Kebijakan tentang sampah nuklir adalah pernyataan bangkrut. Pengangkutan yang di Gorleben ditentang sekitar 50.000 demonstran menunjukkan pada kita bahwa industri atom tak punya solusi untuk membuang sampah nuklir, kecuali dengan membawanya ke negara lain."

Di Majak, sampah nuklir dari Rossendorf akan diperbaharui untuk digunakan lagi sebagai batang bahan bakar. Instalasi itu didirikan tahun 1940-an untuk proyek bom atom Uni Soviet. Sebuah kecelakaan mengerikan tahun 1957, yang dampaknya disejajarkan dengan kecelakaan di Chernobyl, dirahasiakan selama berpuluh tahun.

Majak berarti mercusuar, tetapi tempat ini, 1.500 Kilometer sebelah timur Moskwo, adalah kebalikan dari proyek mercusuar dalam hal perlindungan lingkungan. Seperti yang dikatakan Vladimir Slivjak, "Menurut saya, Majak memiliki standar keamanan yang rendah. Sekarang saja sudah banyak sampah atom di sana. Gudangnya tidak terlalu besar, karena Majak dibangun sebagai tempat untuk memproses ulang. Kawasan seluas beberapa ribu km persegi di sekitar reaktor itu sudah terkontaminasi. Sekitar 5.000 orang tinggal di tepi sungai Tetcha, dekat Majak, di kawasan yang tercemar radio aktif berat. Mereka tidak mendapat uang untuk pindah ke tempat lain, juga uang ganti rugi.“

Kebakaran di hutan dan lahan di musim panas tahun 2010 ini juga mengancam Majak. Pemerintah memberlakukan status darurat awal Agustus, karena api mendekati reaktor.

Sejuah ini, kata Slivyak, Rusia tak punya undang-undang tentang penanganan sampah atom. Juga tidak ada tempat pembuangan akhir. Kemungkinan untuk itu adalah Krasnojarsk 26, sebuah kota di Siberia yang tertutup sejak era Uni Soviet. Di sanalah akan dibangun gudang bagi sekitar 40.000 ton sampah nuklir. Cukup untuk kebutuhan dalam dan luar negeri, kata aktivis lingkungan Rusia Slivjak.

Meskipun kaya akan minyak dan gas bumi, Rusia menggunakan energi nuklir untuk mencukupi kebutuhan energi dalam negeri. Dalam kurun waktu 26 tahun ke depan, akan dibangun 26 reaktor baru di Rusia.

Esther Hartbrich/Renata Permadi

Editor: Yuniman Farid