1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Jerman Lanjutkan Strateginya di Afghanistan

30 Mei 2011

Jerman menyatakan akan tetap melanjutkan misi di Afghanistan, juga setelah serangan terbaru yang menewaskan dua serdadunya. Komandan ISAF nyatakan permohonan maaf atas serangan yang menewaskan sedikitnya 14 warga sipil.

https://p.dw.com/p/11QdH
Serdadu Jerman-Bundeswehr di Talokan Afghanistan, tetap melakukan partoli bersama mitranya dari Afghanistan.Foto: picture alliance/dpa

Presiden Afghanistan, Hamid Karzai dalam percakapan telefon menjanjikan kepada anselir Jerman Angela Merkel, pihaknya akan melakukan penyidikan secara intensif, berkaitan serangan bunuh diri di rumah dinas gubernur provinsi Takhar, hari Sabtu(28/05) . Dengan serangan di Takhar itu, jumlah serdadu Jerman yang tewas ketika bertugas di Afghanistan meningkat menjadi 50 orang. Sebanyak 32 serdadu Jerman tewas dalam pertempuran atau serangan penyergapan.

Gubernur provinsi Takhar, Abdul Jabar Taqwa, mengakui, menjelang pertemuan para politisi, pejabat keamanan Afghanistan dan perwakilan pasukan pelindung internasional ISAF di rumah dinasnya di Kota Talokan, pihak dinas rahasia sudah memberikan informasi konkrit mengenai rencana serangan pembunuhan. Namun peringatan diabaikan karena penjagaan keamanan dianggap sudah cukup ketat.

Gubernur Abdul Taqwa mengatakan,"Tersangka lebih lihai dari kami. Saya tidak pernah berfikir, dapat dilancarkan serangan seperti itu, karena penjagaan keamanan amat ketat."

Pelaku serangan bunuh diri yang diperkirakan menyamar sebagai polisi, meledakkan dirinya ketika komandan polisi kawasan Afghanistan Utara, Daud Daud memasuki ruangan pertemuan. Dalam wawancara telefon dengan Spiegel Online, Taqwa yang juga cedera akibat serangan itu, memperkirakan, sasaran utama serangan bunuh diri adalah Daud Daud.

Walaupun kembali jatuh korban tewas dan cedera di kalangan serdadu Bundeswehr, pemerintah Jerman akan melanjutkan secara konsekuen misinya di Afghanistan. Menteri Luar Negeri Guido Westerwelle dalam lawatannya di Oman, menyatakan, amat mencemaskan perkembangan terbaru di Afghanistan. Namun ia tidak melihat ada alternatif lainnya bagi strategi di negara ini. Westerwelle mengatakan akan terus mendorong proses politik, rekonsiliasi dan re-integrasi di Afghanistan.

Menyangkut perspektif penarikan pasukan Jerman dari Afghanistan, Menteri Luar Negeri Westerwelle menyatakan. "Kami ingin mencapai target, akhir tahun ini untuk pertama kalinya dapat mengurangi jumlah pasukan. Itu prinsip internasional dari semua negara yang terlibat di Afghanistan."

Untuk itu lingkaran kemitraan antara pasukan internasional dengan pasukan Afghanistan akan dilanjutkan. Dengan konsep ini, ISAF bersama pasukan keamanan Afghanistan secara bersama hendak memerangi kelompok radikal Taliban. Juga dengan cara itu, secara bertahap tanggung jawab keamanan akan dialihkan kepada pasukan Afghanistan sendiri.

Sementara itu, berkaitan dengan serangan udara di provinsi Helmand di selatan Afghanistan yang menewaskan sedikitnya 14 warga sipil, 12 diantaranya anak-anak, komandan ISAF menyampaikan permohonan maafnya. Dalam sebuah pernyataan tertulis, komandan ISAF untuk kawasan tenggara Afghanistan, Mayor Jenderal John Toolan, menyatakan akan mengirim tim pengusut insiden tersebut. Dalam serangan udara besar-besaran sejak Kamis (26/05), di kawasan ini, dilaporkan sedikitnya 88 anggota Taliban tewas.

Hari Senin (30/05), dilaporkan milisi Taliban melakukan serangan balasan ke pangkalan militer Italia di barat Afghanistan. Pemerintah di Kabul menyebutkan terdapat sejumlah korban tewas tanpa merinci lebih jauh.

Agus Setiawan/rtr/dpa/afp

Edirtor: Andriani Nangoy