1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

280411 Migranten Polizei

11 Mei 2011

Kepolisian Jerman sejauh ini tidak berhasil merekrut cukup banyak orang dengan latar belakang asing. Padahal persyaratan untuk mendapat pekerjaan itupun sudah dilonggarkan.

https://p.dw.com/p/11DUy
Anngota polisi kota Köln yang berlatarbelakang migranFoto: DW

Kantor polisi di kota Köln. Dua petugas duduk di depan komputer dan mengkoordinir penugasan mobil patroli. "Lewat radio terdengar: Apakah ada petugas yang bisa Bahasa Turki atau Bahasa Rusia? Ini sering terjadi, yang mana kami harus menjadi penerjemah." Demikian cerita Özlem Terkin, polisi di kota Köln.

Orangtua Özlem Terkin berasal dari Turki. Ia sendiri bisa berbicara bahasa Turki dengan baik. Ini ia perlukan juga dalam tugasnya. "Kasus klasik: Suami memukul istri. Kami menengahi dan sang istri tidak mau berbicara, walau pun ia sudah sendirian dan suaminya sudah pergi. Karena itu banyak kolega yang senang, kalau ada yang bisa berbicara dalam Bahasa Turki. Pihak yang terlibat biasanya lebih mau berbicara dan rasa takut pun menghilang."

Situasi seperti ini menjadi bagian dari keseharian polisi. Karena 9 persen warga yang tinggal di Jerman adalah warga asing. Warga dengan latar belakang migrasi jumlahnya bahkan mencapai 20 persen.

"Jajaran kepolisian selalu merefleksi susunan kelompok dalam masyarakat, dan karenanya kami menginginkan banyak kolega dengan latar belakang migrasi," demikian menurut Heike Wächterowitz dari bagian perekrutan kepolisian kota Köln. Ia menambahkan ini juga mengubah wajah polisi secara keseluruhan. "Kami sebagai orang Jerman juga bisa mendukung dengan memahami budaya asing dan mungkin melihat sesuatu dengan pandangan yang berbeda."

Beberapa tahun yang lalu, kepolisian di negara ini bisa dibilang merupakan institusi yang hampir murni diisi orang Jerman. Menurut perkiraan serikat kepolisian, perubahan yang terjadi tidak menyebabkan ketegangan. Rasisme tidak lagi memainkan peranan dalam kepolisian. Ini menurut seorang juru bicara kepolisian. Pengalaman positif juga dimiliki oleh para petugas polisi dengan latar belakang migran.

Memang belum ada data yang jelas. Namun menurut perkiraan pengamat jumlah polisi di Jerman dengan latar belakang migrasi masih berada di bawah angka tujuh persen yang menjadi sasaran utama beberapa tahun yang lalu. Salah satu penyebabnya adalah tes bahasa yang sangat sulit. Di beberapa negara bagian, para pelamar juga harus lulusan SMU. Namun, hanya sedikit warga keturunan migran yang memilikinya.

Untuk meningkatkan jumlah pelamar, peraturannya sedikit dilonggarkan. Di Nordrhein Westfalen, seseorang bisa menjadi petugas polisi walau pun bukan warga Uni Eropa - asal berasal dari kelompok pendatang besar seperti Turki.

Miriam Mielke penasihat perekrutan kepolisian Köln menjelaskan, untuk itu mereka mencari anggota baru dengan cara yang lebih terarah. "Kami mendatangi perhimpunan yang memiliki banyak warga asing yang aktif. Kami bekerja sama dengan 'petugas integrasi Muslim' dan dewan integrasi kota. Di sana kami mencoba menjalin kontak dan meyakinkan warga untuk bekerja sebagai polisi."

Kampanye yang dilancarkan berhasil meyakinkan Özlem Tekin dan ia senang telah melamar menjadi polisi dua tahun yang lalu. "Hingga sekarang saya bisa bilang : Saya tetap akan melakukannya."

Dennis Stute/Vidi Legowo
Editor: Edith Koesoemawiria