1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Jerman Buka Diri Untuk Tenaga Terdidik

Christian Ignatzi30 Juli 2013

Jerman kekurangan tenaga kerja berkualitas. Untuk bidang pekerjaan dengan kualifikasi tinggi, Jerman sekarang mencari tenaga kerja di luar negeri.

https://p.dw.com/p/19Ge4
Indische Studenten am 27.10.2012 am Eingang des Festes «Indo-German Urban Mela» in Neu Delhi, Indien.
Mahasiswa IndiaFoto: picture-alliance/dpa

Jochen Mann bekerja di perusahaan menengah KBA di Radebuel. Dia bertugas mencari tenaga kerja untuk mengisi 30 lowongan kerja di perusahaannya. "Rata-rata ada 60 pelamar untuk 30 lowongan kerja", kata Mann kepada Deutsche Welle. "Jumlah pelamar memang cukup banyak. Tapi yang kurang adalah pelamar yang memenuhi kualifikasi," ujarnya.

KBA adalah produsen mesin konstruksi. Mereka terutama mencari tenaga kerja yang berbakat di bidang teknik. Delapan dari 30 lowongan yang kosong untuk tahun depan adalah lowongan untuk ahli Mechatronik. Mereka terutama harus menguasai bidang Fisika, "Kami sering mendapat pelamar yang kualifikasinya kurang", kata Jochen Mann.

Tapi ia mengatakan, masih sulit bagi pekerja asing masuk ke pasar kerja Jerman. "Struktur di Jerman belum mengijinkan tenaga kerja asing terintegrasi". Radebeul memang terletak dekat perbatasan dengan Ceko, dan KBA adalah perusahaan internasional. Tapi KBA tetap mencari tenaga kerja dari Jerman. "Harus ada sarana yang lebih baik dulu untuk pekerja asing. Misalnya, masih sangat kurang tempat tinggal yang cocok."

Dinas Tenaga Kerja Mendukung

Dinas Tenaga Kerja Jerman mencoba mencari tenaga kerja di luar negeri. Ada 19 bidang kerja yang sekarang dibuka untuk tenaga kerja dari luar Uni Eropa. Frauke Wille dari Dinas Tenaga Kerja menjelaskan: "Bidang kerjanya macam-macam, terutama bidang teknik, seperti ahli mesin, ahli listrik, tapi juga untuk bidang medis dan perawatan kesehatan."

Selama ini, ijin kerja bagi tenaga asing di luar Uni Eropa hanya diberikan kepada mereka yang punya ijazah universitas. Tapi kebijakan yang baru kini memberi kemudahan bagi pekerja asing dengan pendidikan kejuruan. "Ada daftar baru untuk profesi yang bisa dimasuki tenaga kerja asing. Daftar ini memperluas kemungkinan untuk bekerja di Jerman", kata Wille sambil menjelaskan sekali lagi, bahwa hanya 19 bidang kerja yang ada dalam daftar baru itu yang terbuka untuk pekerja asing. Bidang kerja itu masuk dalam "Positivliste" atau "daftar positif".

Masih Terlalu Sedikit

Lembaga penelitian ekonomi IW di Köln memuji keputusan mengeluarkan "Positivliste", tapi menurut mereka, bidang kerja yang dibuka untuk tenaga kerja asing masih terlalu sedikit. "Daftar ini hanya setetes air di batu yang panas", demikian disebutkan dalam pernyataan resmi IW. "Bulan Juni 2013, ada 93 bidang kerja yang kekurangan tenaga kerja. 74 bidang kerja itu tidak tercantum dalam Positivliste".

Menurut IW, untuk bidang teknisi listrik misalnya, dari 100 lowongan kerja yang ada, hanya ada 94 teknisi yang tercatat menganggur. Padahal tidak semua lowongan kerja dilaporkan oleh perusahaan ke Dinas Tenaga Kerja. Artinya, masih lebih banyak lowongan kerja yang tidak bisa terisi.

Untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja dalam bidang tertentu, Dinas Tenaga Kerja di Jerman sekarang secara aktif mencari pekerja di luar negeri. "Kami sudah membuat perjanjian dengan beberapa negara Asia, dan mencari tenaga kerja muda di bidang perawatan kesehatan", kata Wille.

Tapi Dinas Tenaga Kerja juga berusaha mencari pekerja di Jerman. Misalnya orang tua yang dulu berhenti kerja karena ingin mengasuh anak dan sekarang ingin kembali bekerja lagi.