Jerman Rayakan Musim Asparagus

Leonhard Palm, mencabut asparagus pertamanya bahkan sebelum ia belajar berjalan. Sejak dua generasi sebelumnya, keluarga Palm sangat menyukai sayuran putih panjang itu. Kakeknya membeli sebuah lahan pertanian di Bornheim dekat Bonn pada tahun 1950 dan ditanami dengan asparagus dan usaha itu terus berjalan dari generasi ke generasi.

Selama delapan minggu dalam setahun saat musim asparagus, lahan seluas dua hektar itu setiap harinya memproduksi hingga 30 peti lima kilogram asparagus.

Di sekitar pertanian keluarga itu juga mengelola toko yang menjual produk segar dan saus untuk pencinta asparagus. Sekitar 300 pelanggan mengunjungi ladang mereka setiap minggunya selama musim asparagus.

Putri sulung Palm, Andrea, yang pernah terpilih sebagai Ratu Asparagus di wilayah itu dua tahun lalu, mengenang salah satu pelanggan yang mengemudikan mobil sepanjang jalan dari Munchen ke Bornheim hanya untuk membeli 10 kilogram asparagus keluarganya. Palm bahkan mengirim paket-paket asparagus untuk para pelanggan di Berlin.

Sayuran Raja

Ketika musim asparagus mulai pada bulan April, papan menu restoran-restoran mulai memikat pelanggan dengan resep khusus asparagus. Sementara para pedagang di pasar tawar-menawar harga dengan pelanggan yang sudah kangen sayuran putih atau hijau yang panjang-panjang ini.

"Ini adalah sayuran raja," kata Eric Fehn, pemilik restoran populer di Köln, Em Krützsche. Jaman dahulu, hanya orang-orang kaya yang bisa membeli sayuran ini, sehingga asparagus dijuluki sebagai “gading yang nikmat" . Baik Fehn dan petani Leonhard Palm mengatakan harga asparagus kini lebih terjangkau dalam beberapa dekade terakhir, tujuh sampai 10 Euro atau seratus ribu hingga 130 ribu rupiah untuk satu kilonya.

Entah direbus, diambil sarinya, atau diasinkan, diolesi mentega atau dibanjuri saus hollandaise, asparagus fleksibel untuk disantap. Banyak mahasiswa-mahasiswa Indoensia yang memodifikasikannya dengan mencampur irisannya di telur dadar.

21 persen dari seluruh asparagus di Jerman dijual langsung di pertanian dan di toko-toko seperti yang dimiliki oleh Palm.

Tur Asparagus

Untuk penggemar asparagus yang ekstrim, mereka bahkan merencanakan tur khusus ke beberapa pertanian, dengan mencicipi produk-produk asparagus di sepanjang jalan. Di negara bagian Baden-Württemberg, rute tur asparagus ini membentang sepanjang 135 kilometer hingga ke Schwetzingen, yang memproklamirkan diri sebagai ibukota asparagus dunia.

Di negara bagian Nordrhein- Westfallen juga ditawarkan rute bersepeda yang melalui sekitar 450 ladang asparagus.

Pepatah lama menyarankan jangan lupa untuk makan asparagus tujuh minggu sebelum titik balik matahari musim panas. Sementara bagi Palm: "Saya menyukai asparagus karena rasanya yang enak."