1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Jogi Löw Perpanjang Kontrak

Stefan Nestler18 Oktober 2013

Pelatih timnas sepak bola Jerman Löw memperpanjang kontraknya hingga Piala Eropa 2016. Namun, ia harus kehilangan asistennya Hansi Flick yang kini menjabat sebagai direktur olahraga perhimpunan sepak bola Jerman (DFB).

https://p.dw.com/p/1A2Ay
Foto: Simon Hofmann/Bongarts/Getty Images

Setelah sukses mengantarkan timnas Jerman ke putaran final Piala Dunia 2014, DFB dan Joachim Löw lebih awal memutuskan perpanjangan hubungan kerja. Löw akan terus menjadi pelatih setidaknya hingga Piala Eropa 2016 di Perancis. Di waktu bersamaan, manajer tim Oliver Bierhoff (45) dan pelatih kiper Andreas Köpke (51) juga menandatangani perpanjangan kontrak selama dua tahun. Asisten pelatih Hans-Dieter Flick (48) mewarisi posisi Robin Dutt sebagai direktur olahraga DFB. Flick mendapat kontrak lima tahun hingga Agustus 2019. Löw harus mencari asisten pelatih baru.

Pasal "Istimewa"

"Saya menilai perpanjangan ini sebagai pertanda positif kedua pihak. Kami merasakan motivasi besar dan keinginan untuk sukses. Perkembangan tim belum usai. Masih ada potensi yang bisa digali", ujar Löw. Pelatih Jerman ini diperkirakan mendapat kenaikan gaji dari 2,5 juta Euro per tahun menjadi 3 juta Euro per tahun mulai musim panas tahun depan. Dalam tiga turnamen sebagai pelatih, Löw belum berhasil memberikan gelar juara. Namun, ia mendapat kepercayaan penuh dari kalangan petinggi DFB termasuk presiden DFB Wolfgang Niersbach. Jerman terakhir menang Piala Eropa 1996 di Inggris.

Kabar bahwa ada pasal "istimewa" pada kontrak kerja Löw tidak diungkap dalam konferensi pers Jumat (18/11/13) di Frankfurt. Menurut berita tidak resmi yang beredar sebelumnya, jika tim Jerman gugur di babak awal di Piala Dunia Brasil, maka Löw bisa diberhentikan dan akan mendapat kompensasi uang dalam jumlah besar. Dan kalau berhasil meraih gelar juara, Löw juga berhak berhenti dan setelahnya tidak akan hidup dalam "kemiskinan".

Haus Gelar

Target DFB dan Löw jelas gelar juara dunia yang keempat bagi Jerman. "Kami semua tentu ingin menjadi juara dunia. Tapi kita semua tahu letak masalahnya di mana. Kami mempersiapkan tim dengan maksimal dan menjadi unggulan. Tapi pada akhirnya, entah ada tendangan yang mengenai mistar gawang atau kartu merah di waktu yang salah", kata presiden DFB Niersbach. Löw juga menegaskan, timnya mengejar "sukses maksimal" di bulan-bulan mendatang.

WM 2006 - Jürgen Klinsmann und Joachim Löw
Duo sukses Jürgen Klinsmann dan Joachim LöwFoto: picture-alliance/dpa

Löw memulai karirnya di DFB tahun 2004 sebagai asisten mantan pelatih timnas Jerman Jürgen Klinsmann. Setelah Piala Dunia dua tahun kemudian, Löw mengisi posisi yang ditinggalkan Klinsmann. Sasarannya jelas, yakni meraih gelar juara. Pada Piala Eropa 2008, lolosnya Jerman ke babak final masih dianggap sebagai kesuksesan.

Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan, Jerman lolos ke babak semifinal setelah menang besar atas Inggris (4:1) dan Argentina (4:0). Namun, kemudian gagal mengatasi Spanyol dengan performa yang tidak memuaskan. Tahun lalu, Jerman juga tersingkir selangkah jelang final Piala Eropa di Polandia dan Ukraina. Kali ini dari Italia.

Baru 10 Pelatih

Setelah itu, banyak yang mengira Löw tidak akan bisa bangkit dari kekalahan tersebut dan segera mengundurkan diri. Namun, ternyata ia kemudian mengumumkan akan memulai misi Piala Dunia 2014 dengan semangat baru. Di Brasil tantangan raksasa sudah menantinya.

69 kemenangan, 16 seri dan 15 kali kalah. Neraca Löw sebagai pelatih timnas Jerman masih yang terbaik dibandingkan sembilan pelatih lainnya. Jika ia mengakhiri kontrak barunya hingga 2016, maka ia menjabat sama lamanya dengan pelatih timnas pertama Otto Nerz (1926-1936). Hanya Sepp Herberger dan Helmut Schön yang lebih lama menjadi pelatih tim Jerman.

Tapi Löw masih belum meraih gelar juara. Ia masih kalah dari pelatih lain seperti Sepp Herberger (juara Piala Dunia 1954), Helmut Schön (juara Piala Eropa 1972/juara Piala Dunia 1974), Jupp Derwall (juara Piala Eropa 1980), Franz Beckenbauer (juara Piala Dunia 1990) und BertiVogts (juara Piala Eropa 1996).