1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Jokowi Calon Presiden!

14 Maret 2014

Tokoh paling populer dalam jagad politik Indonesia, akhirnya resmi maju dalam pencalonan presiden. Joko Widodo atau Jokowi, akhirnya mendapat restu PDI Perjuangan, sekaligus melempangkan jalannya menuju istana.

https://p.dw.com/p/1BPh5
Foto: ADEK BERRY/AFP/GettyImages

Partai oposisi terbesar PDI Perjuangan, akhirnya mengumumkan nama Gubernur Jakarta Joko Widodo sebagai kandidat presiden, mengakhiri bulan-bulan ketegangan tentang apakah orang yang paling popular itu akan menjadi pemimpin negara demokrasi terbesar ke-tiga dunia itu akan maju dalam pencalonan.

Berbagai jajak pendapat publik menunjukkan Jokowi, begitu ia dikenal secara popular, jauh melampaui para kandidat calon presiden lainnya, dalam menghadapi pemilihan pada 9 Juli mendatang.

Hanya dalam waktu satu tahun setelah menjabat gubernur ibukota Jakarta, ia meraih popularitas nasional berkat gayanya yang sederhana. Meski pendekatannya melintasi kelas sosial, tapi secara khusus ia mendapat dukungan kuat diantara orang miskin dan kelas menengah baru yang jumlahnya berkembang pesat di Indonesia.

“Saya mendapat mandat dari Ketua Umum PDI-P, ibu Megawati untuk menjadi kandidat presiden bagi partai,” kata Jokowi kepada para wartawan, sebelum mencium bendera nasional merah putih.

Ia merujuk kepada bekas presiden Megawati Sukarnoputri, yang selama ini membuat seluruh negeri bertanya-tanya tentang apakah ia akan mencalonkan gubernur Jakarta tersebut.

Dalam apa yang akan menjadi pemilihan presiden langsung ketiga bagi Indonesia nanti, Jokowi mewakili sebuah generasi pemimpin baru bagi negeri yang dikenal berpenduduk mayoritas Muslim terbesar dunia tersebut.

Jokowi, 52 tahun, saat ini menikmati dukungan besar dalam berbagai survei opini publik atas para saingannya seperti bekas Jenderal Prabowo Subianto dan konglomerat Aburizal

Bakrie dalam persaingan menuju istana kepresidenan.

Disambut pasar

Tahun 2012, pengusaha mebel itu mencetak kemenangan dalam pemilihan gubernur Jakarta, mengalahkan gubernur incumbent Fauzi Bowo, lewat strategi kampanye yang banyak menggunakan sosial media.

Popularitasnya sejak itu meroket, dengan hampir setiap hari muncul pemberitaan atas “blusukan” yang ia lakukan hampir setiap hari ke kawasan miskin ibukota.

Jokowi yang dibesarkan di kawasan kumuh tepi sungai di Solo, Jawa Tengah, adalah seorang pengusaha mebel kecil sebelum terpilih sebagai walikota Solo– telah menyentuh hati para pemilih Indonesia.

Kemenangan Jokowi yang sederhana atas incumben kaya dalam pemilihan gubernur Jakarta menandai sebuah pergeseran penting nilai-nilai politik Indonesia, yang sebelumnya hanya menyaksikan berkuasanya militer dan elit politik mapan.

Majunya Jokowi dalam pencalonan presiden dilihat sebagai hal positif bagi negara ekonomi terbesar Asia Tenggara, yang selama ini dirudung maraknya kasus korupsi, kebijakan yang membingungkan dan lemahnya kepemimpinan.

Indeks saham utama Jakarta naik lebih dari 2 persen setelah pengumuman resmi majunya Jokowi sebagai calon presiden mendatang.

ab/yf (rtr,ap,dpa)