1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Bencana

Jokowi Pastikan Pencarian KRI Nanggala-402 Terus Dilakukan

25 April 2021

Presiden Joko Widodo menyampaikan duka yang mendalam atas musibah tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402. Ia memastikan upaya penyelamatan dan pencarian tetap akan dilakukan.

https://p.dw.com/p/3sXZU
KRI Nanggala-402
Berdasarkan temuan bukti autentik tumpahan minyak dan serpihan kapal, KRI Nanggala-402 disebut menuju fase tenggelam (subsunk)Foto: Alex Widojo/AA/picture alliance

Presiden RI Joko Widodo mengatakan telah menerima laporan terkini dari Panglima TNI dan Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) terkait upaya pencarian dan penyelamatan kapal selam KRI Nanggala 402. Ia menjelaskan bahwa TNI Angkatan Laut telah menaikkan status KRI Nanggala 402 dari sebelumnya hilang kontak (submissed) menjadi tenggelam (subsunk).

Bertempat di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jokowi mengatakan musibah tenggelamnya KRI Nanggala-402 mengejutkan bagi seluruh rakyat Indonesia.

"Musibah ini mengejutkan kita semua, tidak hanya keluarga 53 awak kapal, keluarga Hiu Kencana, maupun keluarga besar TNI AL, tapi juga seluruh rakyat Indonesia," ujar Jokowi, Minggu (25/04) siang.

Ia mengatakan bahwa semua bangsa Indonesia menyampaikan kesedihan yang mendalam atas musibah ini. "Mereka adalah putra-putra terbaik bangsa, patriot terbaik penjaga kedaulatan negara."

Dalam kesempatan ini, Jokowi juga memastikan upaya pencarian KRI Nanggala-402 tetap dilakukan. "Segala upaya terbaik pencarian dan penyelamatan telah dan masih akan kita lakukan," ungkap Jokowi.

Jokowi pun meminta seluruh rakyat Indonesia memanjatkan doa dan harapan terbaik bagi seluruh awak KRI-Naggala 402.

Atas musibah ini, lini masa Twitter pun ramai berisikan doa para warganet kepada seluruh awak KRI Nanggala-402 beserta keluarga.

Serpihan kapal ditemukan

Pencarian kapal selam yang mengangkut 53 awak ini berubah menjadi upaya penyelamatan setelah puing-puing yang diduga berasal dari kapal selam buatan Jerman tersebut ditemukan di lepas pantai Bali pada Sabtu (24/04).

Adapun serpihan yang ditemukan 2 mil dari lokasi KRI-Nanggala 402 menyelam antara lain pelurus torpedo, pembungkus pipa pendingin, dan botol oranye pelumas periskop kapal selam. Ditemukan juga alat salat yang biasa dipakai ABK dan spons penahan panas.

Serpihan kapal yang diduga kuat berasal dari KRI Nanggala-402
Serpihan kapal yang diduga kuat berasal dari KRI Nanggala-402Foto: Johannes P. Christo/REUTERS

Dalam konferensi persnya pada Sabtu (24/04), KSAL Laksamana Yudo Margono mengatakan komponen ini tidak akan terangkat keluar kapal jika tidak ada tekanan atau retakan. Komponen ini juga dipastikan tidak dimiliki oleh kapal lain.

"Ditemukan beberapa kepingan dan barang-barang di lokasi terakhir kapal selam tersebut terlihat saat menyelam, yang diyakini merupakan bagian atau komponen yang melekat di dalam kapal selam dan ini tidak akan terangkat ke luar kapal apabila tidak ada tekanan dari luar atau terjadi keretakan," ujar Yudo.

Naik status dari hilang kontak menjadi tenggelam

Sebelumnya, dalam konferensi persnya pada Sabtu (24/04), Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyebut kapal selam yang membawa 53 prajurit TNI AL itu tenggelam berdasarkan bukti autentik penemuan tumpahan minyak dan serpihan.

"Unsur-unsur TNI AL telah menemukan tumpahan minyak dan serpihan yang menjadi bukti autentik menuju fase tenggelamnya KRI Nanggala," kata Hadi.

Sejak Rabu (21/04), TNI serta instansi terkait dan dibantu armada militer dari negara sahabat telah berupaya mencari KRI Nanggala-402 yang hilang saat melakukan latihan penembakan torpedo.

rap (berbagai sumber)