1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Sosial

Jokowi Minta Susi Bantu Nelayan Sediakan Pengganti Cantrang

4 Mei 2017

Penggunaan alat penangkap ikan pukat hela dan pukat tarik atau cantrang akhirnya diputuskan untuk diizinkan hingga akhir 2017. Presiden Jokowi meminta kementerian perikanan bantu nelayan beli pengganti cantrang.

https://p.dw.com/p/2cKAj
Indonesien Susi Pudjiastuti Ministerin für Fischerei und maritime Angelegenheiten
Foto: picture-alliance/AA/A. Salvarcioglu

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyampaikan keputusan tersebut, usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (03/05): "Kita perpanjang cantrang sampai akhir 2017. Dan itu terutama untuk wilayah Jateng saja," paparnya. Demikian dikutip dari antaranews

Cantrang adalah sejenis alat penangkapan ikan yang tergolong dalam kelompok kapal pukat tarik. Alat penangkapan ikan itu bersifat aktif dengan pengoperasian di dasar atau menyentuh dasar perairan. Penggunaan cantrang dianggap berpotensi merusak ekosistem tempat tumbuhnya organisme atau jasad renik yang menjadi makanan ikan di perairan.

Pemerintah berjanji bakal menyediakan alat pengganti cantrang bagi para nelayan. Dikatakannya: "Untuk di bawah 10 GT kita akan ganti selama waktu ini. Tapi yang besar tidak. Yang besar bisa kita asistensi ke perbankan," kata Susi.

Sebelumnya, peraturan soal alat penangkapan ikan Pukat Hela dan Pukat Tarik di wilayah perikanan Indonesia yang dikeluarkan Kementerian Kelautan dan Perikanan sempat menimbulkan ketegangan di antara kalangan nelayan dan aparat penegak hukum. Dalam peraturan menteri disebutkan nelayan dilarang gunakan cantrang dalam menangkap ikan. 

Namun di lain pihak, kebijakan melarang penggunaan cantrang untuk menangkap ikan dinilai menyulitkan nelayan dan berdampak pada perekonomian. Presiden Joko Widodo yang menerima keluhan dari nelayan terkait kebijakan itu kemudian memanggil Susi untuk membicarakan kebijakan pelarangan cantrang tersebut. Demikian dilansir merdeka.com.

Presiden Joko Widodo kemudian juga meminta agar nelayan di Indonesia mendapat pelatihan mengembangkan budidaya pertanian organisme akuatik.

ap/vlz (antara/merdeka/industribisnis)