1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Jones Mentahkan Rencana Pembatalan Aksinya

10 September 2010

Rencana aksi membakar kitab suci umat Islam Al Qur’an oleh segelintir orang di Florida menjadi permainan teka-teki. Hanya berselang beberapa jam, pengumuman pembatalan aksi tersebut kembali dimentahkan.

https://p.dw.com/p/P9Y1
Pastor Terry Jones (kiri) dan Imam Mohammad Musri (kanan)
Pastor Terry Jones (kiri) dan Imam Mohammad Musri (kanan)Foto: ap

Presiden AS Barack Obama mengatakan bahwa aksi membakar Al Qur'an di wilayah Amerika Serikat dapat mengancam keselamatan warganya di luar negeri. Ia berharap agar pendeta radikal Terry Jones membatalkan rencananya.

"Aksi pembakaran itu membahayakan tentara kita, putra-putri Amerika, jangan bermain-main dengan itu," demikian dikatakan Obama dalam jumpa pers di Washington, menjelang peringatan Peristiwa Serangan 11 September 2001.

Lebih lanjut Obama mengatakan, "Kita harus memastikan, supaya kita tidak saling serang. Dan saya akan melakukan semuanya selama saya jadi presiden AS untuk mengingatkan rakyat Amerika bahwa kita satu bangsa di bawah lindungan Tuhan, dan kita mungkin menyebut Tuhan dengan nama yang beragam, tapi kita tetap satu bangsa."

Di Afghanistan utara digelar aksi unjuk rasa menentang rencana pendeta Jones. Tepatnya di provinsi Badakhshan, sekitar 10 ribu orang mengerumuni pangkalan militer Jerman, Bundeswehr, dan menggelar demonstrasi.

Pemerintah provinsi menjelaskan bahwa beberapa demonstran melempari pangkalan Bundeswehr dengan batu. Seorang pengunjuk rasa dikabarkan tewas tertembak. Namun juru bicara militer Jerman tidak membenarkan kabar tersebut. Lebih lanjut juru bicara militer Jerman mengatakan bahwa memang ada delapan orang pengunjuk rasa yang cedera dalam aksi demonstrasi di Badakhshan.

Hari Jumat (10/09) kepada stasiun televisi NBC, pendeta radikal Terry Jones, mengatakan bahwa rencananya tidak dibatalkan, tapi hanya ditunda. Alasannya, ia merasa ditipu.

Menurut pengakuan Jones, ia dijanjikan Mohammad Musri, seorang imam di Florida bahwa pembangunan Pusat Kegiatan Islami di New York akan dipindahkan lokasinya agar tidak terlalu dekat dengan lokasi bekas gedung World Trade Center. Tepat sembilan tahun lalu, World Trade Center di New York luluh lantak dan menelan korban jiwa hampir 3000 orang.

Mohammad Musri sendiri membantah pengakuan Terry Jones.

Katanya, "Saya tidak pernah menjanjikan apa-apa. Selalu saya tegaskan, bahwa saya tidak punya kuasa menentukan keputusan mengenai proyek di New York."

Pendeta Terry Jones juga bersikeras pada pengakuannya.

"Saya paham bahwa imam sekarang mengelak dan berkata bahwa dia tidak bilang apa-apa. Tapi itu tidak benar," kilahnya.

Meski demikian, Mohammad Musri bersedia untuk menghubungi Imam Feisal Abdul Rauf di New York. Feisal Abdul Rauf adalah penanggung jawab pembangunan Pusat Kegiatan Islami di New York. Rencananya, Jones akan menemui Imam Feisal di New York. Kepada stasiun televisi NBC Jones mengatakan, jika ia berhasil menemui Feisal, ia akan membatalkan rencana kontroversialnya itu.

Luky Setyarini/rtr/ZPR

Editor: Christa Saloh-Foerster