1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Julian Assange Ditahan Polisi Inggris

7 Desember 2010

Akhirnya Julian Assange ditangkap polisi di London, hari Selasa (07/12). Pengadilan Inggris kini harus memproses ekstradisi Assange ke Swedia. Ia Permohonannya agar bisa dibebaskan dengan jaminan, namun ditolak.

https://p.dw.com/p/QSiQ
Pendiri WikiLeaks Julian Assange
Pendiri WikiLeaks Julian AssangeFoto: Picture alliance/dpa

Permohonan pembebasan dengan uang jaminan pendiri situs internet kontroversial WikiLeaks, Julian Assange, yang ditangkap, ditolak. Ia harus mendekam di tahanan hingga sidang ekstradisinya ke Swedia tanggal 14 Desember mendatang.

Hari Selasa (07/12), warga Australia Assange menyerahkan dirinya ke sebuah kantor polisi di London. Sehari sebelumnya, surat perintah penangkapan dari kepolisian Swedia diterima di London. Surat penangkapan itu kini lengkap, dan tidak membuat polisi Inggris lebih lama lagi untuk menunggu menangkap Assange.

Jaksa Swedia menuduh Assange melakukan perkosaan dan pelecehan seksual terhadap dua perempuan. Dikatakan Assange menolak permintaan mereka untuk melakukan seks dengan alat kontrasepsi. Assange menyangkal tuduhan itu. Menurut Assange, yang dilakukannya dengan kedua perempuan itu Agustus lalu sudah disetujui kedua pihak. Ia menduga terdapat intrik.

Pengacaranya Jennifer Robinson mengritik penangkapan Assange. Katanya, "Kami berpikir itu berlebihan. Kami sama sekali tidak melihat semua barang bukti. Assange sejauh ini belum melihat tuntutan yang diajukan terhadapnya dalam bahasa yang dimengertinya, yaitu Inggris. Ini merupakan pelanggaran nyata terhadap hak azasi manusia dan konvensi HAM Uni Eropa."

Tim pengacara Assange ingin melakukan segala cara mencegah ekstradisinya ke Swedia. Mereka khawatir, dengan begitu Swedia bisa saja mengirim Assange ke Amerika Serikat.

Pakar hukum Inggris Joshua Rozenberg berkomentar, "Jika terdapat isyarat bahwa hal ini dimanfaatkan agar ia dikirim ke Amerika Serikat, maka ia punya alasan bagus menolak ekstradisi ke Swedia."

Mobil tahanan yang ditumpangi Julian Assange, London, Selasa (07/12).
Mobil tahanan yang ditumpangi Julian Assange, London, Selasa (07/12).Foto: AP

Proses permohonan ekstradisi Assange yang diajukan pemerintah Swedia bisa berlangsung berminggu-minggu. Beberapa ahli hukum Inggris melihat peluang bagus Assange tidak akan diekstradisi, selama Swedia belum selesai memproses dokumen-dokumen tuduhan terhadapnya.

Pakar hukum dari stasiun penyiaran Inggris BBC Clive Coleman juga mengomentari penangkapan Assange. Katanya, "Ini masih penyelidikan. Ada pandangan bahwa ia tidak usah diekstradisi. Jika sudah ada tuntutan resmi dari kejaksaan, itu hal lain. Itu sudah menjadi alasan nyata perintah penangkapan Eropa."

Sementara itu para aktivis situs internet pengungkap dokumen rahasia WikiLeaks menyatakan di twitter bahwa publikasi dokumen rahasia di situsnya akan terus berlanjut. Publikasi berikutnya kemungkinan dokumen kementerian luar negeri Amerika Serikat. “Aksi hari ini terhadap pemimpin redaksi kami Assange tidak akan mengganggu pekerjaan kami,“ demikian dimuat dalam situs jejaring sosial twitter.

Pria Australia berusia 39 tahun itu dimusuhi banyak pihak sejak publikasi ribuan dokumen diplomatik rahasia terutama milik pemerintah Amerika Serikat. Beberapa politisi Amerika Serikat bahkan pernah menyatakan bahwa Assange harus dihukum mati.

Torsten Huhn/Luky Setyarini

Editor: Christa Saloh-Foerster