1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Kampanye Memecah Kebungkaman Kasus Pelecehan Seksual

22 September 2010

Sejak lama masalah pelecehan seksual di institusi dan lingkungan gereja Katolik adalah hal yang tabu. Selasa (21/09) lalu diluncurkan kampanye penyuluhan untuk memecah kebungkaman dalam masalah tersebut.

https://p.dw.com/p/PJt9
Siapa memecah kebungkaman, ia mengakhiri kekuasaan sang pelaku, slogan kampanye Jerman mengatasi pelecehan seksualFoto: dapd

Dalam spot iklan televisi terlihat pria yang berjubah hitam berdiri di belakang seorang anak dan membekap mulutnya. Anak itu kemudian berubah menjadi seorang perempuan muda. Wajah pria berjubah hitam itu tetap tidak terlihat dan ia masih membekap mulut si perempuan. Perempuan muda itu lalu menjadi dewasa, rambutnya mulai memutih dan masih tetap dipaksa tutup mulut, sampai ia menyingkirkan tangan pria itu

Sang perempuan bercerita, itu tetap menjadi rahasia di antara kami. Itulah yang dikatakannya setelah pria itu memperkosa saya. Dengan tidak menceritakan hal itu saya membuat diri saya menjadi korban seumur hidup.

Kemudian narator dalam spot iklan televisi itu berkata: Siapa yang mengakhiri kebungkaman, berarti mengakhiri kekuasaan sang pelaku. Tidak pernah terlambat untuk berbicara mengenai masalah pelecehan seksual. Telefonlah kami."

Spot itu bagian dari kampanye penyuluhan baru untuk memerangi pelecehan seksual di kalangan anak-anak. Diperkenalkan hari Selasa lalu oleh petugas khusus pemerintah Jerman untuk menangani kembali kasus pelecehan seksual, Christine Bergmann. Hotline telefon anonim yang dibentuk Mei lalu sekarang sudah menerima 1700 telefon dan 800 surat pengaduan. Christine Bergmann

„Yang istimewa, 60 persen dari korban baru untuk pertama kali dalam hidupnya berani melakukan pengaduan. Meskipun kasus-kasus itu pada dasarnya sudah lama terjadi, kebanyakan korban merahasiakannya berpuluh-puluh tahun."

Kebungkaman harus diakhiri, demikian pesan yang disampaikan lewat flyer, plakat, kartu pos dan spot televisi. Untuk aksi itu petugas khusus pemerintah Jerman untuk masalah pelecehan seksual mendapat dukungan para selebriti. Pimpinan pelaksanaan seni ditangani sutradara film kondang Wim Wenders bersama dengan istrinya Donata dan fotograf Swiss Alberto Vezago. Tanpa meminta bayaran. Wim Wenders:

„Saya tahu dari pengalaman sendiri, alangkah baiknya jika akhirnya dapat berbicara tentang suatu hal yang lama disimpan sendiri. Dan saya pikir, salah satu pengalaman terpenting adalah menggerakan orang untuk membagi cerita. Karena dalam menceritakan itu sendiri, terletak langkah pertama menuju kesembuhan."

65 pakar terapi menawarkan secara bergantian konsultasi dan bantuan melalui telefon hotline. Itu adalah tugas yang tidak dapat dikesampingkan, kata sutradara Wim Wenders

„Tugas memecah kebungkaman dan dengan demikian mengakhiri sikap menggeser sesuatu dari ingatan, itulah yang penting. Apalagi di sini di Jerman. Saya banyak bepergian ke tempat lain. Saya bukannya mengatakan warga Jerman adalah warga yang paling mampu menyembunyikan sesuatu. Tapi kami tentu termasuk bangsa-bangsa yang memiliki tradisi menggeser sesuatu dari ingatan."

Petugas independen pemerintah untuk menangani masalah pelecehan seksual bulan Maret lalu mendapat tugas menerobos tradisi menggeser sesuatu dari ingatan tersebut. Hal itu untuk mencegah terjadinya penderitaan baru, kata mantan Menteri urusan Keluarga Bergmann

„Jika kita ingin melindungi anak-anak secara lebih baik di masa depan, maka kita harus mengupayakan agar para pelaku tidak terlindungi. Kita sudah memiliki pengalaman, apa dampaknya jika di institusi-institusi dan juga di keluarga sang pelaku dilindungi, jika sesuatu ditutupi dan tidak diceritakan."

Dari politik kebanyakan korban terutama meminta agar lebih banyak dibentuk pusat terapi dan konsultasi, penundaan masa kadaluarsa untuk kasus-kasus pelecehan seksual dan sebagian juga mengharap biaya ganti rugi. Untuk sebuah penderitaan yang jika tidak ditangani tetap menjadi suatu rahasia.

Richard Fuchs/Dyan Kostermans

Editor: Linardy