1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Kanselir Jerman Dukung Pengiriman Pasukan Tambahan ke Afghanistan

28 Januari 2010

Jerman berencana mempercepat pembentukan militer Afghanistan. Untuk itu Jerman akan mengirimkan pasukan tambahan ke negara berkonflik tersebut, sebelum akhirnya semua pasukan asing ditarik mundur mulai tahun 2011.

https://p.dw.com/p/Lika
Kanselir Jerman Angela Merkel
Kanselir Jerman Angela MerkelFoto: AP

Belum ada keputusan final di parlemen Jerman. Konsep mengenai Afghanistan ini masih berupa usulan, yang sebagaimana usulan dari negara lain, juga akan diutarakan di London. Baru kemudian jika sudah ada hasil yang dicapai di London, parlemen Jerman harus menyetujui dan mengesahkannya. Namun Kanselir Jerman Angela Merkel berkeinginan agar penugasan pasukan Jerman di Afghanistan tetap mendapat dukungan dari parlemen.

Untuk itu pada Selasa lalu (26/01), Merkel mengundang para pimpinan fraksi di parlemen Jerman dalam jamuan makan malam dengan Presiden Afghanistan Hamid Karzai. Oleh karena itu juga Merkel menyampaikan pernyataan pemerintah di parlemen. Dalam pidatonya, Merkel menjelaskan neraca delapan tahun penugasan pasukan Jerman di Afghanistan.

"Ada beberapa kemajuan dan terlalu banyak kemunduran. Selain itu tujuan penugasan militer internasional juga belum tercapai. Maka dari itu kita harus menanganinya," ucapnya.

Inti konsep baru pemerintah Jerman adalah menggiatkan pelatihan militer Afghanistan.

"Pelatihan itu tidak lagi hanya dilakukan di kamp. Di masa depan, pasukan kita bersama rekan-rekan dari Afghanistan akan menciptakan keamanan di lingkungan masyarakat di daerah utara. Kewajiban ini merupakan tugas utama keterlibatan pasukan Jerman nantinya. Selain itu kami ingin, tentu saja atas persetujuan parlemen Jerman, akan mengirimkan 500 prajurit tambahan ke Afghanistan," tegas Merkel.

Selain itu, pelatihan anggota polisi dan pembangunan masyarakat sipil juga akan ditingkatkan.

Pernyataan pemerintah yang disampaikan Merkel ini kemudian ditanggapi oleh ketua Partai Sosial Demokrat SPD Sigmar Gabriel. Sebelumnya, Gabriel terlibat intensif dalam penanganan Afghanistan. Kini Gabriel mendesak pemerintah supaya tidak lagi menyebut istilah 'perang' yang digunakan Partai Kiri atau istilah 'bentrokan serupa pertempuran' yang digunakan Menteri Pertahanan Karl Theodor zu Guttenberg ketika menyinggung situasi di Afghanistan.

"Adalah hal yang keliru menyebut istilah perang atau penugasan tempur untuk perlindungan dari perang, perang saudara atau terorisme, atau menyebut prinsip dasar hak rakyat PBB, tapi menggunakannya untuk menghindari penerapan hak itu," kata Gabriel.

Gabriel menyatakan, akan mengkaji dengan teliti usulan pemerintah, usai pelaksanaan konferensi internasional mengenai Afghanistan di London, dan tidak memberikan kepastian apakah fraksinya akan menyetujui usulan itu. Hal serupa juga dikemukakan pimpinan fraksi Partai Hijau Renate Künast. Dia ingin memastikan rehabilitasi mantan anggota Taliban dapat dilakukan tanpa melanggar hak azasi manusia dan berhasilnya pembangunan kembali masyarakat sipil.

Sementara itu, pimpinan fraksi Partai Kiri Gregor Gysi bersikukuh bahwa penugasan pasukan Jerman di Afghanistan merupakan kekeliruan. Menurut Gysi, Al Qaida sekarang beroperasi di Pakistan dan negara lainnya. Seharusnya Jerman menarik mundur pasukannya dari Afghanistan dan berperang di negara lain.

Peter Stützle/Luky Setyarini

Editor: Christa Saloh-Foerster