1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

021109 Karadzic Tribunal

2 November 2009

Karadzic akan mengehentikan boikot atas sidang di mahkamah internasional PBB. Dilaporkan, ia ingin bersama-sama mencari jalan keluar bagi kelanjutan sidang.

https://p.dw.com/p/KLwE
Kursi di ruang sidang bagi Radovan Karadzic, yang kosong sejak minggu laluFoto: AP

Alan Tieger, jaksa penuntut asal Amerika Serikat dalam persidangan mantan pemimpin Bosnia Radovan Karadzic, kembali menjalankan tugas yang tidak menyenangkan di ruang sidang Mahkamah Internasional PBB di Den Haag. Ketika membacakan daftar perbuatan kejahatan melawan kemanusiaan yang dilakukan Karadzic, Tieger harus kembali mengarahkan pledoinya ke kursi kosong di sebelah sang hakim. Senin kemarin (02/11) pun, Karadzic menolak datang ke ruang sidang dan memilih duduk di sel penjaranya di kota Scheveningen, dekat Den Haag. Tieger sebenarnya ingin membacakan daftar kejahatan tersebut di hadapan Karadzic, dan bukan hanya di depan hakim, para hadirin di ruang sidang dan apalagi di depan sebuah kursi kosong.

“Karadzic memimpin pengeboman dan serangan atas warga sipil dan target sipil di seluruh penjuru Sarajevo.“

Jaksa penuntut Alan Tieger juga tidak mau sang terdakwa Karadzic tetap berpura-pura tidak tahu apa-apa tentang kejahatan pembunuhan massal dan sejumlah besar kejahatan lainnya. Dibacakan: “Sang terdakwa dan juga seluruh dunia tahu mengenai serangan militer atas rakyat sipil dari berbagai sumber: dari koran, dari televisi. Ini diberitakan di seluruh dunia pada masa pemboman tersebut.”

Selain membacakan daftar dakwaan terhadapKaradzic, Tieger juga menunjukkan bukti-bukti melalui video dan artikel koran. Tetapi semua ini kembali ia lakukan di hadapan kursi kosong. Hakim ketua asal Korea Selatan, O-Gon Kwon sebelumnya juga kembali mengatakan, bahwa Karadzic kembali tidak hadir dengan alasan persiapannya belum cukup.

Tetapi Hakim Kwon tidak mengatakan apapun tentang surat dari Karadzic yang mengatakan, bahwa ia akan datang dalam sidang hari Selasa ini (03/11). Dalam suratnya kepada Mahkamah Internasional yang diterima hari Senin (02/11), Karadzic mengatakan, bahwa ia akan datang untuk bersama-sama menemukan jalan keluar bagi kelanjutan proses sidang. Marko Sladojevic, juru bicara tim pengacara Karadzic yang berjumlah sebelas orang, melengkapi, Karadzic juga mengharapkan agar sidang ini tidak hanya berlangsung cepat, tetapi juga jujur dan terbuka.

Apakah Karadzic benar-benar muncul di ruang sidang Selasa ini (03/11) dan memberikan pembelaannya, atau tetap tinggal di sel penjara untuk menunda proses sidang? Jawabannya masih terbuka. Yang pasti Alan Tieger akan kembali mendapat kesempatan membacakan daftar panjang dakwaan terhadap Karadzic. Mungkin kali ini langsung di hadapan si terdakwa.

Ini juga diharapkan 150 perempuan dari Srebrenica yang terlihat capai dan terutama sedih di lobi hotel, di Den Haag. Suami dan anak mereka terbunuh di Srebrenica. Kejadian 15 tahun yang lalu menyeruak kembali ke ingatan mereka dan menjadi semakin parah karena usaha Karadzic memboikot persidangan ini.

Jürgen Kleikamp / Anggatira Rinaldi
Editor: Ziphora Robina