2022 Jadi Tahun Harimau, Ini Penggambarannya dalam Budaya Populer

"Life of Pi" adalah novel filosofis karya Yann Martel yang memenangkan Booker Prize untuk Sastra 2002 sebelum diadaptasi ke layar lebar, hingga akhirnya memenangkan empat piala Oscar pada 2012, termasuk kategori Sutradara Terbaik untuk Ang Lee. Film ini mengisahkan penyintas kapal karam Pi Patel dan harimau Bengal bernama Richard Parker yang mengapung dengan sekoci di Samudra Pasifik.

Baris pembuka "The Tyger" oleh penyair Inggris William Blake ini adalah bagian dari koleksi Songs of Experience-nya, dan merupakan salah satu puisi Inggris yang paling dikenal. Menceritakan eksplorasi paradigma agama Kristen, mempertanyakan bagaimana Tuhan bisa menciptakan binatang ganas seperti harimau bersama makhluk yang lebih lembut seperti domba.

Dalam "Jungle Book" karya Rudyard Kipling, Shere Khan adalah harimau Bengal ganas yang "membenci manusia dengan sepenuh hati ... karena dia takut pada senjata dan api" serta ancaman terhadap status hewan alfa-nya di hutan. Terlihat di sini adalah cuplikan dari versi animasi Disney tahun 1967 di mana Khan bertemu Mowgli, 'anak laki-laki' yang ingin diusirnya dari hutan.

Dalam seri buku anak-anak "Winnie the Pooh" kesayangan Milne, Tigger adalah teman harimau Pooh yang ceria, energik, dan terkadang membuat masalah. Tigger sering melompat-lompat bergembira, bahkan bertabrakan dengan orang lain. Dia juga dikenal kerap kali salah mengeja kata-kata bahasa Inggris seperti "ridicarus" yang berarti "konyol."

Sering disebut sebagai komik surat kabar besar terakhir, "Calvin and Hobbes" ciptaan kartunis Bill Watterson terbit dari tahun 1985 hingga 1995. Dia menceritakan petualangan bocah nakal Calvin dan sahabatnya Hobbes — seekor harimau yang mungkin saja ada atau hanya fiksi. Terinspirasi dari teolog abad ke-16 John Calvin dan filsuf Inggris abad ke-17 Thomas Hobbes, kisah itu mengedepankan imajinasi.

Penulis Italia Emilio Salgari menciptakan kisah fiksi Sandokan, pangeran abad ke-19 yang berubah menjadi bajak laut, yang pertama kali diterbitkan pada tahun 1883. Sandokan membalas dendam kematian orang tuanya yang dibunuh penjajah. Petualangannya menjadi terkenal di seluruh Laut Cina Selatan sebagai "Macan Malaysia". Namun, cerita dan filmnya lebih dikenal di Eropa daripada di Malaysia.

'Eye Of The Tiger' milik Survivor menjadi 'jingle' film Rocky 3, legenda budaya pop. Lagu dari grup band asal Amerika Serikat itu telah digunakan sebagai musik intro oleh para politisi konservatif AS. Namun, Survivor menuntut agar lagu ciptaannya tidak lagi digunakan untuk kepentingan politik.

Pemenang Booker Prize lainnya, "The White Tiger" adalah novel karya Arvind Adiga yang diadaptasi menjadi film Netflix pada tahun 2021. Ini adalah kisah Balram Halwai, seorang sopir India yang berkat kecerdasannya bebas dari kemiskinan dan menjadi pengusaha.

Dikelola oleh biksu Buddha, Kuil Harimau menjadi sangat populer di Bangkok, Thailand. Dengan membayar sejumlah uang, turis bisa memberi makan atau berfoto dengan harimau. Namun, kelompok pembela hak hewan menyebut kegiatan itu sebagai perdagangan hewan. Kuil akhirnya ditutup pada tahun 2016 setelah polisi menggerebek situs tersebut dan menemukan 40 anak harimau mati di lemari es dapur kuil.

Detail permadani "Ode to the Tigers of Bandhavgarh" karya seniman kelahiran India, Raqib Shaw yang berbasis di London, merupakan bagian dari proyek "Tomorrow's Tigers" pada 2019. Sepuluh karpet bertema harimau dijual di rumah lelang Sotheby, Inggris, sebagai bagian dari proyek World Wide Fund for Nature untuk mengumpulkan dana dan kesadaran untuk menggandakan jumlah harimau liar pada tahun 2022.

Serial Netflix ini membuat Anda mempertanyakan legalitas "bisnis pengembangbiakan kucing besar" di Florida, AS. Karakter Joe Exotic hobi memelihara hewan eksotis mulai dari harimau, singa, sampai buaya. Menampilkan juga perdebatan Joe Exotic dengan Carole Baskin, pemilik Big Cat Rescue. Keduanya saling tuduh menuduh terkait program dan kondisi kebun binatang. (ha/pkp)