1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Karzai Bahas Isu Keamanan di AS

Hasrat-Nazimi7 Januari 2013

Presiden Afghanistan Hamid Karzai dalam kunjungan ke AS akan meminta dukungan untuk politiknya dan langkah pendekatan kepada Taliban. Hal itu terkait penarikan pasukan Internasional tahun 2014.

https://p.dw.com/p/17F9v
Hamid Karzai
Hamid KarzaiFoto: Reuters

Presiden Afghanistan Hamid Karzai memulai kunjungan tiga harinya di Amerika Serikat. Ia meninggalkan Afghanistan hari Senin (07/01).

Dalam pertemuan dengan Presiden Barack Obama, Karzai akan membahas penempatan serdadu Amerika Serikat setelah 2014 dan tentang pemilihan presiden di Afghanistan. Ini dua tema yang penting bagi masa depan negara itu.

Jumlah pasukan yang masih akan ditugaskan, akan jadi isu penting untuk sektor keamanan di negara itu. Sedangkan pemilihan umum akan menunjukkan arah politik Afghanistan selanjutnya, yang masih tetap dilanda konflik.

Pasca Penarikan Pasukan 2014

Para pengamat berpendapat, setelah 2014 masih ada sekitar 30.000 pasukan Amerika Serikat dan NATO yang tetap ditempatkan di Afghanistan. Tapi banyak warga Afghanistan khawatir, situasi keamanan akan memburuk. Kawasan Selatan dan Timur, yang berdekatan dengan Pakistan, bisa dikuasai oleh Taliban jika pasukan tempur internasional ditarik.

Karena itu, pemerintah Afghanistan sekarang menuntut agar militer dan polisi lokal dipersenjatai dengan lengkap. Jurubicara kepresidenan, Aimal Faizi mengatakan: ”Salah satu butir terpenting dalam pembicaraan antara Presiden Karzai dan Presiden Obama adalah perlengkapan aparat keamanan Afghanistan. Kami sudah menegaskan, bahwa Amerika Serikat hendaknya melengkapi dan mendidik militer kami sesuai dengan kepentingan kami.”

Angkatan Udara Afghanistan

Selanjutnya Faizi mengatakan, Presiden Karzai secara khusus minta bantuan perlengkapan baru untuk angkatan udara Afghanistan yang saat ini tidak memiliki peralatan yang memadai. Selama pendidikan dan pelatihan aparat keamanan, Amerika Serikat terutama memberi bantuan untuk pasukan infanteri dengan persenjataan ringan.

Sedangan untuk Pakistan, AS dalam sepuluh tahun terakhir menyalurkan 18 pesawat tempur. Jadi Afghanistan juga ingin memiliki pesawat tempur, demikian kata pengamat Asia Selatan Conrad Schetter. Namun ia tidak yakin, apakah permintaan ini akan dipenuhi.

”Karena ada persaingan antara Afghanistan dan Pakistan, pemberian pesawat kepada angkatan udara Afghanistan pasti akan menyebabkan eskalasi konflik antara kedua negara. Ini tentunya juga akan mengakibatkan hubungan AS dan Pakistan memburuk. Jadi di Washington tidak ada yang setuju dengan langkah ini.”

Sinyal Kepada Pakistan dan Taliban

Kunjungan Karzai ke AS akan menjadi sinyal kepada Pakistan dan Taliban. Afghanistan ingin menegaskan kedekatannya kepada AS. ”Bagi Pakistan ini berarti, ia harus berusaha ikut dalam aliansi, jika tidak ingin terisolasi”, tandas Conrad Schetter.

Sedangkan kepada Taliban, Karzai ingin memberi sinyal, jika terjadi perundingan perdamaian, maka pemerintah Afghanistan harus dilibatkan, karena pemerintah mendapat dukungan penuh dari AS, sebagaimana terlihat dalam kunjungan kali ini.

Afghanistan, AS dan Pakistan sepakat bahwa konflik kali ini tidak bisa diselesaikan melalui perang. Banyak pengamat Afghanistan yang juga yakin bahwa konflik tidak mungkin diselesaikan tanpa melakukan perundingan dengan Taliban.

Menteri Luar Negeri Afghanistan Zalmay Rassoul dalam sebuah konferensi pers baru-baru ini menjelaskan, seandainya Taliban ikut dalam perundingan perdamaian dan ada kemajuan yang dicapai, Taliban bisa membentuk partai politik dan ikut dalam pemilu mendatang.

Seorang kepala desa dekat Kabul, Abdul Hamid Azer, juga mendukung pendekatan semacam itu: ”Ini kabar baik, kalau Taliban mau aktif di panggung diplomasi. Mereka juga warga Afghanistan. Jadi tidak bisa dibilang bahwa mereka tidak menderita di bawah situasi perang.”

Apakah pembicaraan dengan kelompok Taliban yang mau berunding akan membuahkan hasil, baru akan terlihat setelah pemilihan presiden tahun 2014. Amerika Serikat mendukung perundingan dengan Taliban untuk mengakhiri konflik. Kunjungan Karzai ke Washington itu menunjukkan dengsn tegas, bahwa Afghanistan masih tetap membutuhkan kehadiran Amerika Serikat sebagai negara pelindung.