1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Kasus Kunduz Tumbangkan Menteri Jerman Jung

27 November 2009

Bekas Menhan Jerman F. J. Jung mengundurkan diri akibat memberikan informasi yang salah dalam kasus serangan udara di Kunduz, Afghanistan. Ia dituding sejak dini mengetahui adanya korban sipil dalam serangan udara itu.

https://p.dw.com/p/KjlP
Mantan Menhan dan mantan Menteri Tenaga Kerja Franz Josef Jung di Bundestag (27/11)Foto: AP

Pernyataan pengunduran diri Franz Josef Jung, mantan Menteri Pertahanan yang kini menjabat Menteri Tenaga Kerja itu hanya berlangsung satu setengah menit. Dengan pengunduran diri tersebut, Jung mengambil tanggung jawab atas kebijakan informasi internal yang diterapkan selama masa jabatannya di kementrian pertahanan. Pengunduran diri Jung berkaitan dengan serangan udara tanggal 4 September 2009 di Kunduz, Afghanistan yang menewaskan sekitar 140 orang, termasuk warga sipil. Berpekan-pekan Jung mengatakan, ia tidak mendapat informasi bahwa terdapat warga sipil di antara korban serangan udara pasukan ISAF yang diperintahkan oleh seorang komandan Jerman di Afghanistan. Tetapi Jung menyatakan, ia tidak merasa telah melakukan kesalahan: "Saya telah menyampaikan informasi yang saya miliki kepada masyarakat umum dan parlemen. Dan saya tentunya bersedia membantu dalam upaya pemeriksaan selanjutnya."

Namun, sebuah harian Jerman pekan ini melaporkan bahwa Kementrian Pertahanan sejak dini sudah mengetahui apa yang ditegaskan sumber dari NATO, yaitu: pemboman dua truk bahan bakar yang dibajak Taliban, juga menewaskan dan melukai warga yang tidak bersalah. Setelah itu, hari Kamis (26/11) pengganti Jung, Menhan Karl-Theodor zu Guttenberg memecat kepala staf Bundeswehr dan seorang wakil menteri pertahanan. Guttenberg mengaku, juga menjadi korban kebijakan informasi yang ditutup-tutupi. Hari Jumat (27/11) di depan komisi pertahanan di parlemen Jerman "Bundestag" Guttenberg mengutarakan bahwa ada sembilan laporan yang belum diketahuinya. Tak lama setelah pelantikan sebagai menteri pertahanan, ia sempat menyatakan bahwa serangan udara di Kunduz adalah benar. Kini ia mengumumkan akan mencermati kembali kasus itu: "Penilaian baru mengenai kasus ini tidak dapat saya berikan hari ini. Saya perlu waktu untuk membaca semua yang tertulis dalam dokumen-dokumen. Dan ini tidak sedikit."

Pihak oposisi di Bundestag ingin agar dilakukan pemeriksaan parlemen. Juga partai-partai pemerintah menghendaki penjelasan. Namun mengingat hal ini menyangkut rahasia militer, komisi pertahanan di Bundestag diperkirakan akan membentuk komisi pemeriksaan dan bekerja secara tertutup dan rahasia. Pakar pertahanan dari Partai Hijau, Omid Nouripour mengutarakan: "Kami ingin tahu, berapa banyak laporan yang ada. Kami ingin tahu, dokumen apa yang ada. Kami ingin melihat semuanya. Kami ingin mengetahui, laporan yang mana, kapan dan dikirim kepada siapa serta menteri mana saja yang mengetahuinya."

Menyusul laporan tentang manipulasi informasi pada hari Kamis (26/11), Jung sudah mendapat tekanan besar untuk mengundurkan diri. Tetapi saat itu ia menolak untuk mundur dari jabatannya saat ini dan itu memicu keributan di kubu pemerintahan. Dalam pemerintahan kanselir Angela Merkel, ia sejak lama dianggap sebagai figur yang lemah. Setelah pengunduran diri Jung sebagai menteri tenaga kerja hari Jumat (27/11), Kanselir Jerman menunjuk Ursula von der Leyen sebagai penggantinya. Von der Leyen sebelumnya menjabat sebagai menteri urusan keluarga.

Bernd Gräßler/Christa Saloh

Editor: Dyan Kostermans

´