1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Kriminalitas

Bocah Tujuh Tahun Diperkosa dan Dibunuh, Pakistan Mengamuk

11 Januari 2018

Penculikan, pemerkosaan dan pembunuhan terhadap gadis kecil berusia tujuh tahun membuat warga kota Kasur, Pakistan mengamuk. Dua tahun terakhir, di kota yang sama, 12 anak telah menjadi korban kekerasan seksual.

https://p.dw.com/p/2qfr4
Twitter Pakistan Justice for Zainab
Foto: Twitter

Aksi protes yang menuntut keadilan atas pemerkosaan dan pembunuhan terhadap seorang anak perempuan, Zainab Ansari berujung bentrokan berdarah pada hari Rabu (10/01/18). Dua pengunjuk rasa tewas dan tiga lainnya terluka terkena timah panas aparat saat demonstrasi berlangsung di depan kantor polisi Kasur, kota yang terletak di sebelah timur laut Pakistan. Tiga personel kepolisian telah ditahan karena dianggap sengaja memicu kerusuhan dengan mengarahkan tembakan ke arah kerumunan massa.

"Tuntutan kami adalah agar pelaku kejahatan dapat tertangkap hidup-hidup. Untuk menebus kesalahan, polisi tidak seharusnya membunuh warga yang tidak bersalah lalu mengatakan bahwa mereka telah menegakkan keadilan," kata Hafiz Muhammad Adnan, paman korban seperti dikutip dari Time.

Inilah Momen Terakhir Zainab Sebelum Diperkosa dan Dibunuh

Anees Ansari, ayah korban menuding polisi bergerak lambat dalam menangani kasus yang menimpa putrinya. Ansari dan istrinya yang melakukan umroh ketika anaknya menghilang, menyebutkan Kepala Polisi Punjab, Shahbaz Sharif baru datang saat pemakaman putrinya. Padahal polisi sudah mengantongi rekaman CCTV yang memperlihatkan seorang pria yang menggandeng Zainab saat ia hendak pergi mengaji di dekat rumahnya. Jenazah korban baru ditemukan Selasa (09/01/18) di tempat pembuangan sampah, sepekan setelah ia menghilang.

"Selama empat hingga lima hari terakhir, kami melakukan operasi pencarian untuk menemukannya (Zainab). Kami telah mencari ke semua tempat dan lokasi yang tersembunyi, sayangnya kami tidak berhasil menemukannya," ungkap Zulfiqar Ahmed, juru bicara kepolisian distrik Kasur memberi pembelaan seperti dikutip oleh ABC. 

Penculik dan pemerkosa anak berkeliaran di Kasur

Kemarahan warga kota Kasur, tak semata karena karena kasus yang menimpa Zainab. Selama dua tahun, 12 kasus penculikan dan pemerkosaan anak terjadi di kota Kasur. Aparat dianggap terkesan membiarkan rentetan kasus pemerkosaan anak di kota tersebut, apalagi wajah pria yang membawa Zaenab terpampang jelas dalam rekaman CCTV. Namun sejak gadis kecil itu menghilang, pelaku belum juga tertangkap.

Tahun 2015, aparat pernah mengungkap jaringan perdagangan seks anak di kota Kasur yang disinyalir telah menculik dan melecehkan lebih dari 280 anak sejak tahun 2009. Namun hingga kini, diduga masih ada anggota jaringan itu yang bebas berkeliaran. Bahkan, keluarga para korban mengaku mendapat ancaman yang menyebutkan pelaku menjual gambar serta video pelecehan terhadap anak-anak mereka. Fakta inilah yang mendorong warga kota Kasur turun ke jalan serta menutup toko-toko mereka.

Keadilan untuk Zainab

Gerakan untuk menuntut keadilan bagi Zainab juga terjadi di kota utama di Pakistan seperti Karachi dan Lahor. Para aktivis yang melakukan rally mendesak agar aparat meringkus pelaku pemerkosaan dan pembunuhan terhadap gadis kecil berusia tujuh tahun tersebut.

Di sosial media, tuntutan yang sama juga terdengar kencang. Salah satunya datang dari peraih nobel perdamaian 2014 asal Pakistan, Malala Yousafzai yang menyatakan bahwa "hatinya hancur" mengingat tragedi Zainab. Seperti Malala, netizen lainnya juga menuntut tindakan tegas atas pembunuh Zainab.

 

Kasus ini juga mulai dibawa ke ranah politik menyusul munculnya desakan agar Shahbaz Syarif, kepala kepolisian Punjab dan Rana Sanaullah Khan, Menteri Hukum Provinsi Punjab mengundurkan diri karena dianggap gagal melindungi "anak perempuan" di provinsi tersebut. Desakan ini datang dari ulama Pakistan, Qadri saat pemakaman Zainab berlangsung (10/01/18). Qadri merupakan saingan politik partai berkuasa, Liga Muslim Pakistan. Sejak 2014, Qadri memimpin demonstrasi di ibukota, Islamabad setelah delapan pendukungnya terbunuh ketika demonstrasi anti-pemerintah terjadi di Lahore.  

ts/vlz ( Associated Press, Time, ABC)