1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Kecelakaan Akibat Pilot Bunuh Diri

17 Maret 2014

Kecelakaan pesawat terbang akibat pilot bunuh diri, beberapa kali terjadi dalam sejarah penerbangan. Tapi kasus semacam ini dianggap tabu dilaporkan kepada publik dalam hasil penyidikan penyebab kecelakaan.

https://p.dw.com/p/1BQxq
Foto: picture-alliance/dpa

Kini ada indikasi bahwa awak pesawat terbang Malaysia Airlines MH370 melakukan aksi bunuh diri. Namun sejauh ini tidak ada konfirmasi dari pihak manapun.

Penyidik kecelakaan pesawat selalu menghindari istilah pilot bunuh diri dalam laporan resmi penyebab kecelakaan, walaupun indikasi maupun bukti kuat mengarah pada kasus itu.

Dalam beberapa kasus diketahui pilot menghadapi masalah berat, baik pribadi maupun profesi. Ada yang tidak lolos cek kesehatan, tapi tetap ditugasi terbang oleh perusahaan penerbangan tempat dia bekerja.

Mozambique Airlines Flight TM470

Kasus paling anyar yang terjadi 29 November 2013 melibatkan pesawat milik Mozambique Airlines type Embraer 190 yang mengangkut 33 penumpang. Pesawat buatan Brasil yang baru berumur setahun dan terkenal aman itu, sedang dalam penerbangan dari Maputo di Mozambique menuju Luanda di Angola tiba-tiba jatuh di kawasan terpencil di Namibia. Saat kecelakaan terjadi, dilaporkan cuaca bagus dan tidak ada ancaman bahaya apapun.

Pengusutan kotak hitam menunjukkan, pilot tiba-tiba mematikan mesin dan memasang auto-pilot untuk turun dari ketinggian 38.000 kaki ke nol. Pesawat menukik dengan kecepatan 6.000 kaki per-menit dan hancur menghempas bumi. Penyebab bunuh diri diduga masalah pribadi pilot di dalam rumah tangganya serta kematian seorang anak lelakinya.

Egyptair Flight 990

Tahun 1999 pesawat terbang Egypt Air type Boeing 767-300 dengan nomor penerbangan 990 jatuh ke Samudra Atlantik, menewaskan seluruh 217 penumpangnya. Hasil penyidikan menunjukkan : co-pilot Gameel El-Batouty berada sendirian di cockpit, mengunci semua pintu dan mematikan auto-pilot serta menukikkan pesawat.

Kata terakhir yang diucapkan El-Batouty adalah potongan dari kalimah syahadat "saya percaya kepada Allah" sebanyak 11 kali. Laporan resmi setebal 180 halaman tidak menyebut pilot bunuh diri, melainkan "penyebab yang tidak bisa dijelaskan."

Silk Air Flight 185

Walau sudah terjadi cukup lama, yakni tahun 1997, jatuhnya pesawat terbang Boeing 737-300 milik maskapai penerbangan Silk Air di sungai Musi Palembang yang menewaskan seluruh 104 penumpangnya masih ada dalam ingatan dan catatan. Saat jatuh, pesawat baru berumur setahun dan cuaca bagus.

Pilot asal Singapura Tsu Way Ming dilaporkan tiba-tiba menurunkan pesawat dari ketinggian 35.000 kaki dengan kecepatan supersonik ke sungai musi. Perekam suara di cockpit dalam penyidikan diketahui dimatikan secara sengaja. Laporan lain menyebutkan : pilot Tsu sedang menghadapi masalah pribadi amat berat.

Japan Airlines 1982

Sebuah pesawat DC 8 seri 61 milik Japan Airlines jatuh ke laut di dekat bandar udara Haneda. Penyebabnya, pilot Seiji Katagiri (35) berusaha melakukan aksi bunuh diri. Buktinya cukup kuat : saat pesawat siap lepas landas, Katagiri justru menarik tuas untuk mengerem dua mesin, yang harus dijangkau di depan tuas pemercepat mesin.

Perekam suara di cockpit merekam teriakan perwira pertama dan teknisi pesawat yang membentak pilot Katagiri untuk menghentikan tindakannya. Akibat percobaan bunuh diri itu, 24 penumpang tewas. Pesawat seluruhnya mengangkut 147 penumpang. Laporan resmi Japan Airlines menyebutkan: pilot Katagiri mengidap penyakit psikosomatis, tapi masih digolongkan layak terbang.

as/hp (ap,dpa,rtr)