Kehijauan Yang Sejuk di Tengah Kota Mega
Kota-kota mega di dunia jelas tidak kekurangan penduduk, tetapi tidak selalu punya cukup lahan hijau. Apa sebenarnya keuntungannya memiliki taman di tengah kawasan perkotaan yang sibuk?
Perlu lebih banyak taman
Lebih dari dua pertiga orang akan tinggal di kawasan perkotaan tahun 2050, demikian perkiraan PBB — tetapi hanya sebagian orang akan mampu hidup di kota-kota, di mana mereka bisa menikmati alam. Di Istanbul, Turki misalnya, hanya 2.2% lahannya digunakan untuk taman umum menurut penghitungan tahun 2015. Kota ini adalah salah satu yang paling tidak hijau di dunia.
Kota-kota Cina "go green"
Angka yang berhasil dikumpulkan World Cities Culture Forum menunjukkan perbedaan jauh antara perencanaan tata kota di seluruh dunia. Di Shenzhen, Cina, kawasan hijau memenuhi 40% lahan kota, walaupun sektor konstruksi terus berkembang dan kota sudah penuh pencakar langit. Beijing juga menyatakan akan menambah lahan hijau, yang sekarang sudah lebih dari 45%.
Keuntungan yang ditawarkan kawasan hijau
Taman-taman mendorong orang untuk berolahraga. Melewatkan waktu di antara rindangnya pohon dan kicauan burung juga dikaitkan dengan kesehatan mental. Ini mengurangi stres dan memperbaiki kesehatan serta mendorong interaksi sosial. Walaupun punya reputasi sebagai kota beton, sekitar seperempat lahan New York City adalah kawasan hijau.
Udara yang kita hirup
Pepohonan dan tanaman juga membersihkan udara, jadi kawasan hijau menjadikannya lebih sehat untuk dihirup paru-paru manusia. Ini terutama penting di kota-kota yang padat penduduk seperti Tokyo, yang hanya punya 7,5% kawasan hijau, menurut survei Bureau of Urban Development dari tahun 2015. Dengan populasi 9,2 juta, yang sebagiannya berusia lanjut, warga Tokyo rentan polusi udara.
Membuat tetap sejuk
Kawasan berbeton membuat suhu kota naik, dan lebih rentan gelombang panas. Ini disebut efek pulau perkotaan panas. Artinya: kota biasanya lebih panas daripada kawasan sekitarnya. Kawasan hijau adalah jawaban bagi masalah ini, karena membantu menyejukkan daerah perkotaan. Walaupun Los Angeles punya taman umum seluas 35% lahannya, kota ini sangat mengenal fenomena "urban heat" (panas di perkotaan).
Di atas air
Kawasan hijau juga menyerap air, sehingga membantu mencegah banjir, seperti terlihat tahun 2018 di Paris, yang hanya 9,5% lahannya menjadi taman umum. Kawasan hijau bahkan bisa membantu menampung dan membersihkan air yang dibawa sungai, sambil menjaga kawasan pemukiman. Ini membuatnya bagian penting sistem manajemen banjir kota. Paris berusaha menanam 20.000 pohon hingga 2020.
Membuat rencana untuk masa depan
Sebagian besar kota mega yang baru, dinyatakan punya populasi lebih dari 10 juta, dan terletak di bagian selatan bumi. Bogota, Kolombia, adalah kota metropolitan yang berkembang dan menjadikan 4,9% lahannya kawasan hijau. (Ed.: ml/hp)