1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Sosial

Jangan Diam, Lakukan Sesuatu !

Pohl Ines Kommentarbild App
Ines Pohl
8 Agustus 2018

Seorang ibu melecehkan dan menjual anaknya untuk diperkosa di Internet. Kasus ini mengguncang Jerman, namun yang lebih dibutuhkan adalah keberanian sipil. Opini Pemred DW Ines Pohl.

https://p.dw.com/p/32nEc
Symbolbild Kindesmissbrauch Kind Puppe Straße Einsamkeit Isolation
Foto: Fotolia/Bobo

Berita yang sungguh sulit dicerna. Bagaimana mungkin, bahwa seorang ibu selama bertahun-tahun mengijinkan pasangannya memerkosa anak lelakinya sendiri dan juga terlibat aktif dalam aksi kekerasan itu? Tidak hanya itu, mereka juga menawarkan anak itu di Internet untuk diperkosa dengan bayaran tinggi.

Kasus ini mengguncang Jerman. Kedua orang tua bejat itu dan para pelaku lain yang membayar dan melakukan kekerasan seksual terhadap anak itu sekarang sudah dijatuhi hukuman berat.

Tapi bagaimana seorang manusia, seorang ibu, bisa melakukan kejahatan sadis itu? Berapa besar potensi kejahatan yang ada dalam diri manusia? Kejadian ini benar-benar menggambarkan kekejian yang sulit dibayangkan, sehingga banyak orang ingin langsung melupakannya.

Masih anak-anak

Memang, membayangkan apa yang dialami anak itu, yang pada saat kejadian baru berusia tujuh tahun, membuat kita mual. Anak itu sekarang berusia sepuluh tahun. Kita rasanya ingin menutup mata dan berpaling ke tema lain. Tapi, itulah yang tidak boleh kita lakukan.

Ines Pohl Kommentarbild App
Pemimpin Redaksi DW Ines PohlFoto: DW/P. Böll

Kasus yang terjadi di Staufen, Jerman selatan ini memang ekstrem. Tapi ini bukan satu-satunya kasus kekerasan seksual dan kekerasan lain yang terjadi dalam lingkungan keluarga.

Dan seperti yang diberitakan, ternyata informasi awal tentang potensi kekerasan terhadap anak sudah diketahui oleh Dinas Urusan Remaja dan institusi-institusi terkait lainnya. Bagaimana mungkin, di negara yang punya administrasi kependudukan canggih seperti Jerman, seorang pedofil kriminal bisa diijinkan tinggal di satu rumah tangga yang memiliki anak kecil? Itulah realita yang terjadi di Staufen.

Anggaran Dinas Urusan Remaja harus ditingkatkan

Kasus keji di Staufen harus dibahas secara luas. Dinas Urusan Remaja harus mendapat anggaran cukup, sehingga mereka bisa memberi perlindungan lebih baik terhadap anak-anak. Sungguh tidak bisa diterima, bahwa di sebuah negara kaya seperti Jerman, kantor-kantor ini kekurangan uang, tidak punya cukup kapasitas, untuk menyelidiki laporan-laporan tentang kekerasan pada anak secara mendalam.

Tapi itu bukan hanya tanggung jawab Dinas Urusan Remaja. Setiap orang dari kita dituntut untuk lebih memperhatikan, lebih banyak mendengar, mengamati dan melaporkan jika ada dugaan kekerasan terhadap anak. Sekalipun itu kadang membuat kita tidak nyaman.

Sebuah masyarakat akan dinilai dari caranya menangani anggota yang terlemah. 'Sebuah masyarakat' bukan suatu suatu konsep abstrak. Melainkan terdiri dari kita, Anda dan saya. Dan kita tidak boleh menutup mata. (hp/as)