1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
EkonomiJerman

Kelangkaan Semikonduktor Hambat Produksi Mobil Dunia

Ashutosh Pandey
16 Januari 2021

Industri otomotif dunia ibarat berada dalam kondisi perang semua melawan semua. Pandemi corona membuat pemasokan semikonduktor tersendat, para pembuat mobil berebut menggeruduk pasar.

https://p.dw.com/p/3nxvU
Foto ilustrasi produksi mobil
Foto ilustrasi produksi mobilFoto: picture-alliance/dpa/J. Stratenschulte

Dua pembuat mobil terbesar dunia, Toyota dan Volkswagen (VW) baru-baru ini terpaksa memperlambat atau bahkan menghentikan produksi mobilnya karena kelangkaan semikonduktor melumpuhkan pemasokan suku cadang mobil.

Sejak pandemi corona merebak secara global, produksi chip dan semikonduktor mengalami distorsi berat yang berpengaruh besar di industri otomotif. Ketika situasi pelahan membaik, pasar chip semikonduktor diserbu para produsen Smart-TV, smartphone, tablet, playstation dan berbagai gadget elektronik.

Kebijakan Lockdown yang diterapkan di mana-mana, terutama di negara-negara industri, memang memicu penjualan peralatan eletronik rumahan. Bagi pemasok semikonduktor, industri mobil memang berada di urutan belakang daftar prioritas.

Pabrik Continental untuk perangkat mobil listrik di Nürnberg
Pabrik Continental untuk perangkat mobil listrik di NürnbergFoto: picture-alliance/dpa/D. Karmann

Mobil modern makin tergantung pada semikonduktor

Kondisi makin parah, karena mobil-mobil terbaru sekarang tidak bisa lagi mengabaikan fitur-fitur interaktif terbaru, seperti layar sentuh, sistem navigasi, konektivitas dengan Bluetooth dan lain sebagainya, yang dulu tidak dibutuhkan dalam sebuah mobil. Terutama pemasok suku cadang terbesar dunia, Bosch dan Continental, harus berjuang keras mendapatkan semikonduktor.

"Setelah industri ditutup pada fase awal krisis corona, dan mengakibatkan penurunan permintaan yang tiba-tiba, sekarang produsen mobil di semua wilayah mulai meningkatkan produksi jauh lebih cepat dari yang diperkirakan para analis pasar. Akibatnya terjadi kekurangan pasokan dalam skala besar untuk semikonduktor," kata juru bicara Continental.

"Sekarang masa tunggu enam sampai sembilan bulan. Industri semikonduktor tidak bisa berkembang cukup cepat untuk memenuhi naiknya permintaan otomotif yang tiba-tiba dan tidak terduga ini," jelasnya. Tapi masalah utamanya adalah meningkatnya permintaan sektor industri elektronik rumahan.

Pabrik Mercedes di Sindelfingen
Pabrik Mercedes di SindelfingenFoto: picture-alliance/dpa/S. Stein

Produksi terpaksa diperlambat

Produsen mobil terbesar Jerman, Volkswagen, mengatakan kepada DW bahwa kekurangan chip semikonduktor telah menghambat produksi di pabriknya di Cina, Amerika Serikat dan Eropa. Di markas utamanya di Wolfsburg, produksi mobil terpaksa harus dibatasi.

Perusahaan otomotif Jerman yang lain, Daimler, menyatakan sedang "menyesuaikan" jadwal produksinya di pabrik Mercedes-Benz di Rastatt, Jerman. Namun Daimler mengatakan masih terlalu dini untuk mengukur dampak kelangkaan semikonduktor. Sedangkan BMW mengatakan, sejauh ini kelangkaan semikonduktor belum menyebabkan gangguan dalam jadwal produksi.

Bosch menerangkan, tren ini tentu saja memengaruhi pasokan mereka untuk produksi mobil. Sementara saingannya, Continental, meminta pelanggannya untuk "menyesuaikan produksi atau menyesuaikan bauran produk mereka" dengan kondisi saat ini.

Penjualan mobil global mengalami pemulihan cepat, didorong oleh permintaan yang kuat untuk mobil premium di Cina, yang saat ini menjadi pasar mobil terbesar dunia. Para analis pasar memperkirakan, kondisi pasokan semikonduktor baru akan membaik paling cepat pada kuartal kedua tahun ini.

(hp/yp)