1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Kelompok Baju Merah Mendesak UE Kirim Pengamat

30 April 2010

Massa anti pemerintah di Bangkok menyampaikan desakannya kepada Uni Eropa agar mengirimkan pengamat.

https://p.dw.com/p/NASM
Demonstran penentang pemerintah di Thailand
Demonstran penentang pemerintah di ThailandFoto: AP

"Kami mengimbau Anda sebagai organisasi internasional untuk mengirimkan para pemantau untuk mengamati setiap tindakan pemerintah," demikian ditulis dalam pernyataan yang diberikan oleh perwakilan Kelompok Berbaju Merah di kantor perwakilan Uni Eropa di Bangkok.

Mereka khawatir militer akan melancarkan serangan yang akan mengakibatkan perang saudara. Pakdee Tanapura, salah seorang pemimpin Gerakan Baju Merah mengatakan, "Perundingan harus dimulai secepatnya, negara-negara Eropa tahu betul bahwa kami nyaris menghadapi perang saudara. Perundingan sangat diperlukan."

Sementara itu juru bicara kantor perwakilan Uni Eropa Suvi Seppalainen menanggapi dengan diplomatis.

Katanya,"Kami sangat khawatir terhadap kejadian-kejadian di Thailand dan kami sangat menyesalkan jatuhnya korban. Duta besar Uni Eropa untuk itu meminta Anda agar menghormati hukum dan mencari solusi damai bagi krisis saat ini dengan perundingan yang membangun."

Minggu lalu, Kelompok Berbaju Merah juga sudah meminta pertolongan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Hari Rabu lalu (28/04), bentrokan antara demonstran berbaju merah dan militer menewaskan seorang prajurit dan melukai setidaknya 18 orang. Menurut kelompok berbaju merah, sejak hari itu mereka khawatir pemerintah akan melancarkan perang.

Pemerintah Thailand juga memiliki pendukung yang punya tuntutan lain. Para pendukung pemerintah yang berkumpul di barak-barak di seluruh Thailand meminta Perdana Menteri Abhisit Vejjajiva mengakhiri anarki di Bangkok. Untuk itu mereka meminta agar militer dikerahkan.

Juru bicara militer Sansern Kaewkamnerd mengatakan, militer akan mengetatkan pemeriksaan di jalan-jalan menuju kawasan niaga Rajprasong di Bangkok yang diduduki demonstran berbaju merah. Dengan cara ini, diupayakan dapat mencegah adanya transportasi senjata ke wilayah tersebut. Selain itu pengetatan pemeriksaan dilakukan untuk mencegah demonstran anti pemerintah memasuki bagian lain Bangkok.

Para pengunjuk rasa berbaju merah penentang pemerintah tetap menguasai kawasan niaga di Bangkok sejak awal April lalu, meski terdapat larangan pengumpulan massa. Mereka menuntut Perdana Menteri Abhisit Vejjajiva membubarkan parlemen dan menggelar pemilu baru.

Aksi protes berkepanjangan ini didukung penuh mantan PM Thaksin Shinawatra dari pengasingannya. Pendukung Thaksin terutama berasal dari kalangan penduduk miskin di pedesaan. Sejak dimulainya aksi protes anti pemerintah, setidaknya 25 orang terbunuh dan 800 orang terluka.

Udo Schmidt/Luky Setyarini

Editor: Rizki Nugraha