1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Anschlag Indien

28 Mei 2010

Serangan terhadap kereta cepat di India Timur, Jumat dini hari (28/09) menewaskan sedikitnya 71 orang. Lebih dari 200 orang lainnya luka-luka. Polisi mengkuatirkan jumlah korban akan meningkat.

https://p.dw.com/p/Nbk1
Petugas penyelamat dibantu warga setempat berusaha mengeluarkan korban yang terperangkap dalam gerbongFoto: AP

Dengan palu, gergaji besi dan segala perkakas yang bisa digunakan, petugas penyelamat mencoba menemukan korban yang mungkin masih hidup di dalam gerbong kereta yang terguling. Dinding gerbong harus dipotong agar para penumpang bisa dikeluarkan. Kereta api cepat yang menghubungkan Mumbai dan Kalkuta keluar dari rel, Jumat dini hari (28/05) di barat Bengali.

Bagi Menteri Perkeretaapian India Mamata Banerjee, peristiwa itu jelas sebuah serangan terencana. "Penyebabnya adalah ledakan bom. Ledakan besar. Kereta sedang melaju ketika ledakan terjadi. Saya sangat terkejut dan saya mengutuk tindak kekerasan ini."

Sebagian besar penumpang tengah tidur saat insiden terjadi. Kereta malam dengan 13 gerbong itu anjlok dan terguling. Pada saat yang sama, sebuah kereta barang melaju dari arah berlawanan. Kegelapan malam mengaburkan penglihatan masinis. Tabrakan tidak terhindarkan. Sedikitnya 71 orang tewas dan 200 luka-luka.

Polisi mengkuatirkan jumlah korban akan meningkat. Puluhan penumpang diperkirakan masih terperangkap dalam gerbong. Sebagian berada dalam kondisi sangat parah sehingga yang bisa dilakukan petugas sementara ini hanyalah memberikan pertolongan pertama di tempat korban terperangkap.

Tuduhan pertama dilayangkan ke arah pemberontak Maois. Kepala Polisi Bengali Bhupinder Singh mengatakan kepada wartawan, anjloknya kereta malam tersebut jelas sabotase yang dilakukan Maois. Ia menambahkan, selebaran Maois ditemukan tersebar di rel.

Belakangan, Komisi Rakyat Anti Kekejaman Polisi, yang didukung oleh Maois, mengklaim bertanggungjawab atas serangan tersebut, lewat telepon kepada Press Trust India. Namun kantor berita itu tidak memberikan keterangan rinci.

Serangan terhadap kereta api semalam terjadi di kawasan yang dikenal sebagai kubu pemberontak. Maois diketahui secara teratur menyerang jalur kereta api dan pabrik, untuk mengguncang aktivitas ekonomi.

Sementara itu, Menteri Dalam Negeri India P. Chidambaram lebih menahan diri. Dalam sebuah pernyataan ia mengatakan, belum diketahui jelas apakah bahan peledak digunakan dalam serangan itu atau tidak.

Maois, yang menyatakan berjuang membela hak-hak kaum miskin dan warga yang tak punya tanah, menggencarkan serangan dalam bulan-bulan terakhir. Bulan April, 76 polisi tewas dalam serangan pemberontak. PM India Manmohan Singh menyebut pemberontakan Maois seabgai tantangan dalam negeri terbesar. Lebih dari seribu serangan tercatat dilakukan pemberontak selama tahun 2009 dengan korban tewas 600 orang.

Renata Permadi/afp/dpa

Editor: Yuniman Farid