1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

AS: Korut Gunakan Racun VX Untuk Bunuh Kim Jong Nam

7 Maret 2018

Kim Jong Nam dibunuh dengan gas saraf VXl atas perintah pemerintah Korea Utara, kata Departemen Luar Negeri Amerika Serikat. AS siap memberlakukan sanksi lebih ketat terhadap Korut.

https://p.dw.com/p/2tqi0
Mutmaßlich Kim Jong Nam, Bruder von Nordkoreas Diktator Kim Jong Un
Foto: picture alliance/AP Photo/S. Kambayashi/W. Maye

Pemerintah AS hari Selasa (6/3) mengklaim Kim Jong Nam dibunuh dengan racun saraf VX atas perintah saudara tirinya, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un. Hal itu disampaikan juru bicara Departemen Luar Negeri Heather Nauert

"Ini penghinaan publik atas norma-norma universal terhadap penggunaan senjata kimia dan lebih jauh menunjukkan sifat ceroboh Korea Utara serta menegaskan bahwa kita tidak dapat mentolerir program senjata pemusnah massal Korea Utara dalam bentuk apapun," kata Nauert. Namun dia tidak menjelaskan bagaimana AS sampai pada kesimpulan tersebut.

Kim Jong Nam terbunuh 13 Februari 2017 di bandara internasional Kuala Lumpur. Dua perempuan, Siti Aisyah (Indonesia) dan Doan Thi Huong (Vietnam) dituduh sebagai pelaku utama pembunuhan itu. Mereka saat ini sedang diadili di Malaysia. Pengacara mereka sebelumnya mengatakan, mereka ditipu orang dan mengira sedang melakukan adegan untuk acara televisi.

Pernyataan AS beberapa jam setelah pertemuan bersejarah Korea

Pengumuman Departemen Luar Negeri AS dikeluarkan setelah sebuah delegasi tingkat tinggi Korea Selatan melakukan pertemuan bersejarah dengan Kim Jong Un di Pyongyang. Kedua negara Korea itu menyatakan sepakat untuk melaksanakan pertemuan puncak antar Korea bulan April mendatang. Korea Utara juga menyatakan siap menghentikan program nuklirnya jika melndapat jaminan keamanan dalam perundingan langsung dengan AS.

Presiden AS Donald Trump menyatakan menyambut baik tawaran perundingan denuklirisasi dengan Korea Utara sebagai langkah positif dan "tulus." Tapi Trump juga memuji sanksi AS yang disebutnya "sangat, sangat tegas". Trump mengucapkan terimakasih ata "bantuan besar" dari Ciina, sehingga terjadi terobosan diplomatik.

"Kami telah menempuh perjalanan panjang setidaknya secara retoris dengan Korea Utara," kata Donald Trump. "Kami akan melakukan sesuatu, dengan satu atau lain cara, dan tidak membiarkan situasi ini memburuk."

Departemen Pertahanan AS Pentagon sebelumnya menyatakan, Korea Utara mungkin memiliki program senjata kimia lama yang punya kemampuan menghasilkan racun saraf. Pyongyang membantah tuduhan tersebut dan mengatakan bahwa tuduhan itu  adalah bagian dari kampanye melawan program nuklirnya.

hp/yf (rtr, dpa)