1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Serangan Teror Paris Jadi Tema KTT APEC di Manila

17 November 2015

Jarak antara Manila dan Paris sekitar 10 ribu kilometer. Tapi dalam KTT APEC di Manila yang akan dimulai hari Rabu (18/11), serangan teror di Paris akan jadi salah satu tema utama.

https://p.dw.com/p/1H7Ed
President Barack Obama Joko Widodo APEC Gipfel Peking
Foto: Reuters/Kevin Lamarque

Ruang Media di KTT APEC Manila dihiasi warna biru putih merah, tanda solidaritas dengan warga kota Paris yang masih mengalami trauma akibat serangan teror terkoordinasi hari Jumat lalu (13/11). Slogan di papan digital yang dipasang berbunyi: "Kami berdiri bahu-membahu.."

Isu terorisme akhirnya menjadi salah satu tema utama Konferensi Tingkat tinggi (KTT) APEC yang akan dibuka hari Rabu (19/11) di ibukota Filipina. Para wakil dari 21 negara seperti biasanya akan membahas isu umum tentang perdagangan. Tapi kali ini, ada agenda besar soal penanggulangan terorisme. Tamu yang akan hadir antara lain Presiden AS Barack Obama dan Presiden Cina Xi Jinping.

Asia Tenggara memang punya masalah teroris domestik. Abu Sayyaf dan Jemaah Islamiyah adalah organisasi teror yang punya ratusan anggota aktif dan lebih banyal lagi simpatisan. Betrahun-tahun, kelompok Abu Sayyaf beroperasi di Filipina Selatan, menculik warga asing untuk mendapat tebusan jutaan dolar, dan membunuh orang untuk menyebar teror dan rasa takut. Lebih dari 6200 orang tewas dalam konflik ini.

Barack Obama, Xi Jinping mit Ehefrau Peng Liyuan und Wladimir Putin in Beijing
Foto: Reuters

Indonesia tahun 2002 mengalami serangan teror mematikan dengan aksi bom bunuh diri di Bali. Lebih 200 orang tewas, kebanyakan warga Australia. Tahun 2009, salah satu gembong teroris yang jadi buronan internasional, Noordin Top asal Malaysia, berhasil dikepung dan akhirnya tertembak mati.

Sebenarnya KTT APEC kali ini berhak merayakan terobosan terbesar dalam 26 tahun sejarahnya: 12 dari 21 negara anggota di seluruh kawasan Asia-Pasifik baru saja menyepakati zona perdagangan bebas terbrsar dunia, Trans-Pacific Partnership (TPP), dimotori oleh dua raksasa ekoniomi: Amerika Serikat dan Jepang. Ada cacatnya: Cina, salah satu kekuatan ekonomi terbesar dunia, tidak ikut.

TPP adalah sentilan keras pertama bagi Beijing, yang sedang bersaing keras dengan Amerika Serikat untuk menjadi perekonomian terbesar dunia. Presiden AS Barack Obama merayakan kesepakatan TPP dan menekankan, bahwa tanpa perjanjian itu, adidaya ekonomi seperti Cina, "yang tidak berbagi nilai-nilai yang dianut APEC, akan menentukan aturan main perekonomian global."

Obama empat tahun lalu sudahmencanangkan "era baru" bagi hubungan Amerika Serikat dan Asia. Untuk membangun keseimbangan terhadap pengaruh Cina, AS akan menyalurkan lebih banyak bantuan dan lebih banyak investasi. Latihan militer dan sejenisnya alan ditingkatkan. Bagi banyak akwasan Asia, Kanada dan Amerika adalah pasar yang sangat menarik.

"Pasar ekspor besar, yang nantinya akan membawa lebih banyak investasi ", kata ekonom Vietnam Le Dang Doanh. Industri tekstil di Vietnam berharap, volume perdagangan dalam sektor ini bisa meningkat sampai 20 persen per tahun.

APEC Gipfel Logo Stadion 10.11.2014 Peking
Foto: Reuters/K. Kyung-Hoon

"Indonesia juga akan bergabung", tandas Presiden Indonesia Joko Widodo baru-baru ini. Bagi Jokowi, kerjsama perdagangan punya prioritas tinggi, ketika ia bermaksud secepatnya meningkatkan kesejahteraan penduduk di negara kepulauan itu.

Cina kemungkinan besar tidak ingin membahas tema krusial seperti konflik di Laut Cina Selatan. "Semua orang tahu, bahwa dia datang untuk berdagang dan merintis kerjasama keuangan di APEC," kata Wakil Menteri Luar Negeri China Li Baodong soal kehadiran Presiden Xi Jinping. "Tidak ada rencana untuk membahas Laut Cina Selatan," tukasnya.


hp/rn (dpa, rtr, afp)