1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Ukraina Harus Perjuangkan Kedaulatan

Kay-Alexander Scholz14 Juni 2014

Dalam wawancara khusus dengan DW, Mikhail Khodorkovsky mengatakan, Ukraina harus berunding dengan Rusia. Tapi ia kurang setuju dengan pemberlakuan sanksi.

https://p.dw.com/p/1CHwM
Foto: DW/K.A. Scholz

"Rusia dan Ukraina harus berbicara satu sama lain", kata Mikhail Khodorkovsky mengenai situasi di Ukraina. Ia mengatakan, eskalasi krisis masih bisa terjadi. Situasi itu tidak hanya berbahaya bagi Ukraina, melainkan juga bagi Rusia.

Mikhail Khodorkovsky adalah salah satu pengeritik Presiden Rusia Vladimir Putin yang paling keras. Ia sempat dipenjara di Siberia selama sepuluh tahun, sebelum dibebaskan Desember 2013.

Menurut Khodorkovsky, sanksi ekonomi bukanlah hal yang tepat untuk menghadapi Putin. Sebab yang penting adalah, bagaimana sikap rakyat Ukraina sendiri. Merekalah yang harus siap membangun negaranya sendiri dan menolak pengaruh Rusia.

"Kalau rakyat Ukraina benar-benar ingin bebas dan berdaulat, mereka harus berjuang untuk itu", kata Khodorkovsky. Ia selanjutnya mengatakan, ia berharap bahwa Ukraina mampu mencapai kompromi yang melibatkan seluruh rakyatnya agar tetap bersatu.

Terbitkan buku

Mikhail Khodorkovsky berada di Berlin untuk memperkenalkan buku barunya "Para Kawan di Penjara." Dalam buku itu ia mengisahkan proses pengadilan sampai pengalamannya di penjara ketika ia harus menjalani kerja paksa.

Khodorkovsky pernah menjadi salah satu orang terkaya di Rusia dengan perusahaan minyaknya Yukos. Ia kemudian ditahan atas tuduhan melakukan penipuan dan penggelapan pajak. Pengamat politik menilai, penangkapannya berlatar belakang politis, karena ia mengecam kebijakan Putin dan mendukung kelompok oposisi.

Bulan Desember 2013, setengah tahun sebelum masa tahanannya berakhir, Khodorkovsky dibebaskan dan diijinkan meninggalkan Rusia. Ia segera terbang ke Jerman dan akhirnya menetap di Swiss.

Korupsi merajalela di Rusia

Dalam wawancara dengan DW, Khodorkovsky mengatakan, sejak krisis ekonomi melanda Rusia tahun 1990an, korupsi merajalela dan menjadi salah instrumen kekuasaan Presiden Putin. Rusia kini menjadi sebuah masyarakat yang tertutup dan menolak kebebasan dan kritik. Hal itu juga berlaku bagi poitik luar negeri di bawah Putin.

Namun politik seperti itu tidak akan bertahan lama, kata Khodorkovsky. Rusia akan menghadapi krisis ekonomi, karena rejim yang tertutup dan nasionalis pada akhirnya akan meruntuhkan perekonomian.

Setelah bebas dari penjara, tantangan terbesar yang dihadapinya adalah bagaimana menjalankan kehidupan keluarga yang normal, tutur Khodorkovsky. Ia kini menetap di Swiss bersama istri dan kedua orang anaknya.