1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Sosial

Kisah Dokter Australia: Paradoks Kebahagiaan dan Kesedihan

11 Juli 2018

Richard Harris, dokter Australia yang tergabung dalam tim penyelamat dan yang terakhir keluar dari gua Tham Luang, harus menerima kabar sedih sesaat setelah operasi penyelamatan selesai bahwa ayahnya meninggal dunia.

https://p.dw.com/p/31GWJ
Bildergalerie Thailand Höhlenrettung
Foto: picture-alliance/AP Photo/Tham Luang Rescue Operation Center

Seorang dokter Australia yang merawat anak-anak anggota tim sepak bola Thailand selama terperangkap di gua disambut dengan berita sedih setelah keluar dari gua bahwa ayahnya sendiri telah meninggal dunia.

Richard Harris, dokter dan penyelam yang terkenal di dunia, yang kehadirannya dalam penyelamatan dramatis tim Wild Boars secara khusus diminta oleh para ahli, dilaporkan menjadi orang terakhir yang keluar dari gua yang terendam air.

"Harry", sebagaimana ia dikenal dalam komunitas penjelajah gua global, membatalkan liburan yang telah ia rencanakan dan terbang ke Thailand utara sebagai bagian dari tim internasional yang berusaha menyelamatkan anak-anak muda Thailand keluar dari gua Tham Luang.

Media Australia mengatakan ia mempertaruhkan nyawanya sendiri menempuh jarak empat kilometer ke dalam gua untuk melakukan pemeriksaan medis 12 anak laki-laki dan pelatih mereka setiap hari setelah mereka ditemukan. Ia juga yang memberikan persetujuan akhir terkait kebugaran mereka, apakah mereka sudah bisa dibawa keluar. Lembaga penyiaran Australia ABC mengatakan, Harris juga yang memutuskan bagaimana mereka harus dibawa keluar gua.

Operasi penyelamatan itu berakhir dengan kegembiraan pada hari Selasa ketika Angkatan Laut Thailand menyatakan seluruh tim telah keluar dengan selamat setelah terperangkap selama 18 hari.

Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop mengatakan ia mendengar bahwa Harris adalah orang terakhir yang keluar dari gua pada Selasa malam di saat anak-anak yang telah diselamatkan menjalani pemulihan diri di rumah sakit.

Semua 12 Anak dan Pelatih Sukses Diselamatkan Dari Gua

Dirundung duka

Meskipun operasi penyelamatan itu berakhir bahagia, kesedihan personal dialami Harris. Ahli anestesi dari Adelaide itu mendapat kabar bahwa ayahnya telah meninggal.

"Dengan kesedihan mendalam, saya kabarkan bahwa ayah Harry meninggal dunia semalam tidak lama setelah aksi penyelamatan berakhir sukses di Thailand," kata Andrew Pearce, kepala layanan klinis di SAAS MedSTAR, tempat Harris bekerja.

"Saya telah berbicara dengan Harry. Ini jelas waktu yang sangat sedih bagi keluarganya, ditambah dengan tuntutan fisik dan emosional untuk menjadi bagian dari operasi penyelamatan yang sangat rumit dan akhirnya sukses."

Penyebab kematian ayahnya tidak diketahui, tetapi Pearce mengatakan dia tidak sakit ketika putranya pergi ke misi berbahaya di Thailand.

Penghormatan resmi dari pemerintah Australia

Asosiasi Medis Australia menggambarkan Harris sebagai "dokter dan manusia yang luar biasa", tetapi sang ahli anestesi bersikeras bahwa dia bukanlah pahlawan dalam kisah penyelamatan itu.

"Para pahlawan besar dalam cerita ini adalah anak-anak dan empat anggota tim Angkatan Laut Thailand yang merawat mereka," katanya kepada Perdana Menteri Malcolm Turnbull dalam percakapan Skype Rabu (11/07).

"Mereka adalah orang-orang yang paling tegar yang pernah saya temui. Mereka lah yang bertanggung jawab atas moral dan keselamatan mereka sendiri."

Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop memuji Harris - yang sebelumnya telah membantu pemerintah selama misi bantuan bencana alam di Pasifik - karena menjadi "bagian integral dari upaya penyelamatan".

Dia mengatakan peran Harris "cukup luar biasa" dan pemerintah berencana untuk memberi penghormatan secara resmi pada semua warga Australia yang ikut serta dalam penyelamatan, termasuk pasangan menyelam Harris, Craig Challen, yang menemaninya menyelam ke dalam gua.

Anak-anak yang berusia 11 hingga 16 tahun dan pelatih mereka yang berusia 25 tahun, pergi ke gua di pegunungan utara Thailand pada 23 Juni setelah latihan sepak bola dan terperangkap ketika hujan lebat menyebabkan banjir di gua dan memaksa mereka berlindung di tebing berlumpur.

Mereka menghabiskan sembilan hari dalam kegelapan sampai dua penyelam Inggris menemukan mereka, sebelum aksi penyelamatan panjang yang menarik perhatian global.

na/hp (afp)

Elon Musk Siap Kirim Kapal Selam Mini Evakuasi Anak di Gua Chiang Rai