1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Komentar: Neraca Kunjungan Bush ke Asia

Thomas Bärthlein6 Maret 2006

Lawatan Bush ke Asia memperkuat posisi India dan memperlemah posisi Presiden Musharraf.

https://p.dw.com/p/CJe9
Bush dan Musharraf
Bush dan MusharrafFoto: AP
Bush mendemonstrasikan perlakuan berbeda kepada India dan Pakistan. Ia menyebut India sebagai 'adi daya dunia’, sementara di Pakistan ia mengajari Presiden Musharraf bagaimana memerangi teror dan menerapkan demokrasi. Banyak orang teringat kunjungan presiden Amerika Serikat sebelumnya Bill Clinton, tahun 2000. Selama beberapa hari di India Clinton mendemonstrasikan kerukunan, di Pakistan ia hanya mengadakan kunjungan singkat. Di India, Bush menanda-tangani kesepakatan kerja sama nuklir, di Pakistan ia menolak hal itu.

Amerika Serikat biasanya memelihara hubungan baik dengan Pakistan. Sampai sekarang pun masih ada kerja sama militer yang intensif. Sekalipun demikian, Bush sekarang memang mengirim sinyal jelas. Hal ini juga dipahami di Pakistan. Hubungan Amerika Serikat-Pakistan tidak didasari oleh rasa saling percaya. Amerika khawatir, Pakistan tidak terlalu serius memerangi teror. Sedangkan di Pakistan, kebencian makin terbuka terhadap Amerika Serikat, yang oleh kebanyakan orang dilihat sebagai musuh dunia Islam.

Musharraf sendiri memainkan permainan berbahaya. Sang Jendral menjadikan Amerika Serikat sebagai satu-satunya harapan menghadapi ancaman kelompok radikal di Pakistan. Ini hanya berfungsi, jika ancaman dari kelompok radikal benar-benar ada, dan mereka tidak dihancurkan sama sekali. Di lain pihak, banyak warga Pakistan mendapat kesan, mereka harus memerangi kelompok ekstremis, hanya demi menyenangkan Amerika Serikat. Politik ini dalam jangka panjang hanya memperkuat golongan radikal, yang bisa menyebut dirinya berani mati, sebagai satu-satunya kekuatan yang konsekuen melawan Amerika Serikat. Bahkan mereka mengaku sebagai demokrat yang sebenarnya.

Jadi, menuntut Musharraf memperhatikan demokrasi adalah langkah yang benar. Yang jadi pertanyaan, apakah masyarakat Pakistan bisa menerima Bush sebagai pembela demokrasi? Mungkin akan sangat menolong, jika Bush ketika menuntut demokrasi sekaligus berjanji akan membantu penyelesaian konflik Kashmir. Tapi Bush tidak melakukan itu. Dan ini mengecewakan banyak kalangan di Pakistan. Kebanyakan media di Pakistan sekarang mengusulkan agar negara itu tidak terlalu bergantung pada Amerika Serikat dan mulai mempererat hubungan dengan Cina. Ini tentu bukan tujuan Bush.

Kemitraan baru India-Amerika Serikat merupakan perkembangan yang benar-benar menarik. Biasanya pemerintahan Bush jarang memaafkan pemerintahan negara asing yang pernah menentangnya. India dalam beberapa hal tidak setuju dengan politik Washington, misalnya dalam sengketa program nuklir Iran. Sampai sekarang pun India melanjutkan rencana pembangunan saluran pipa gas dari Iran.