1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Bencana

Komentar Pers Jerman Tentang Ledakan Hebat di Beirut

6 Agustus 2020

Pers Jerman mengomentari ledakan hebat dan tragedi di Beirut sebagai kegagalan elite politik menyediakan keamanan warga. Yang mendesak saat ini adalah solidaritas dan bantuan internasional segera.

https://p.dw.com/p/3gVW4
Symbolbild deutsche Presse Presseschau
Foto: picture-alliance/dpa

Harian "Frankfurter Allgemeine Zeitung" (FAZ) yang terbit di Frankfurt menulis mengenai ledakan hebat di Beirut dalam tajuknya:

"Sejak bertahun-tahun pimpinan politik di Libanon tahu tentang Ammoniumnitrat dalam jumlah besar yang ditumpuk di gudang pelabuhan Beirut. Bahwa mereka meremehkan risiko yang begitu besar, hanya menambah daftar kelalaian dan tindakan tidak bertanggung jawab terhadap keamanan dan kesehatan warganya. Tragedi hari Selasa adalah rapor terburuk bagi elite politik Lebanon, dan menunjukkan gagalnya negara yang terpecah-pecah berdasarkan agama.

Harian "Tagesspiegel" yang terbit di Berlin berkomentar:

"Beirut adalah korban raibnya otoritas negara, pengawasan kemananan maupun pelayanan warga. Jika tidak, bagaimana mungkin berton-ton bahan berbahaya itu bisa disimpan di pelabuhan tanpa pengamanan memadai? Situasi di Libanon sekarang bisa menjadi lebih eksplosif lagi. Kemarahan warga, yang akan muncul setelah masa berduka berlalu, bisa lepas kendali, atau dieksploitasi untuk memancing campur tangan dari luar. Dunia sudah menggerakkan mekanisme bantuan. Semoga cukup besar dan memadai. Tapi dunia tidak mampu melindungi warga Lebanon dari tindakan tidak bertangungjawab para pemimpin politiknya."

Harian "Neue Osnabrücker Zeitung" menanggapi berbagai spekulasi yang muncul setelah ledakan hebat di Beirut:

"Apa yang menyebabkan ledakan hebat di Beirut, hal itu sekarang harus diteliti para ahli. Namun sebuah bencana besar seperti biasanya menyulut berbagai spekulasi liar. Bahkan Presiden AS, dengan caranya yang membingungkan, turut memicu spekulasi, ketika menyatakan bahwa ledakan Beirut adalah sebuah serangan, tanpa menyampaikan bukti-bukti. Memang situasi di Libanon diwarnai ketegangan antara kelompok Kristen, milisi Hizbullah dan kelompok Sunni. Jika kedukaan pada hari-hari mendatang berubah menjadi kemarahan, Beirut bisa kembali meledak."

Harian "Kölner Stadt-Anzeiger" menggarisbawahi pentingnya bantuan internasional untuk membangun kembali Beirut:

"Memang penting bahwa Komisi Eropa segera memutuskan pengiriman 100 tenaga bantuan penanggulangan bencana ke Libanon. Tapi harus ada bantuan lebih besar lagi. Ini bukan hanya kewajiban moral, melainkan juga kepentingan Eropa sendiri sebagai kawasan tetangga Timur Tengah. Jika Libanon pecah, dampaknya akan langsung terasa di Eropa. Dan kita jangan lupa, dibandingkan dengan jumlah penduduknya, Libanon telah menampung lebih banyak pengungsi Suriah daripada setiap negara lain di dunia."

Harian "Passauer Neue Presse" dalam tajuknya menulis:

Besarnya bencana ini mengingatkan dunia, bahwa ada hal-hal yang hanya bisa dihadapi dengan solidaritas internasional. Kita semua adalah Beirut. Syok kolektif yang diperkuat oleh kehadiran media dan gambar-gambar mengetuk hati dan meminta bantuan semua. Bantuan darurat dibutuhkan segera, termasuk pengiriman unit-unit dan sistem medis bergerak, yang dimiliki negara-negara industri maju.

hp/as (dpa, afp)