1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Kompensasi Bagi Keluarga Penumpang MH370

13 Juni 2014

Perusahaan asuransi Malaysia mulai membayar kompensasi awal kepada keluarga kru dan penumpang MH370, tiga bulan setelah jet itu hilang, demikian pernyataan pejabat pemerintah.

https://p.dw.com/p/1CHgY
Foto: Reuters

Sejauh ini, enam keluarga Malaysia dan satu keluarga Cina telah menerima pembayaran di muka, yang mana seluruh kru dan penumpang yang berjumlah 239 orang berhak mendapatkan kompensasi yang samam, kata wakil Menteri Luar Negeri Malaysia Hamzah Zainudin.

Pembicaraan dengan lebih dari 40 keluarga Cina kini sedang dilakukan untuk memastikan mereka adalah pihak yang berhak, kata Hamzah.

Boeing 777 itu hilang 8 Maret dalam perjalanan dari Kuala Lumpur menuju Beijing, dengan tidak ada tanda-tanda reruntuhan yang ditemukan meski pencarian besar-besaran telah dilakukan di bagian barat Australia.

Pembayaran penuh kepada pihak keluarga – yang dapat mengklaim lebih dari tiga kali lipat dari pembayaran awal – akan dilakukan ke depan, kata Hamzah.

Pemerintah hingga kini belum siap mengumumkan secara resmi bahwa pesawat itu hilang, tambah dia.

“Ketika kami bicara soal pembayaran penuh, kami harus menunggu sampai kami mengumumkan bahwa tragedi MH370 telah berlalu… apakah pesawat itu ditemukan, apakah kita mengumumkan bahwa pesawat itu hilang,” kata dia.

Hadiah bagi penemu MH370

Keluarga penumpang bisa mengklaim hingga sekitar 175.000 US dollar di bawah aturan Organisasi Penerbangan Sipil Internasional, terlepas dari siapa yang bersalah, dalam kecelakaan sebuah pesawat.

Asuransi Malaysia Airline, sebuah konsorsium yang dipimpin perusahaan Jerman Allianz, sedang menyiapkan pembayaran.

Malaysia dan Australia telah berjanji mereka tidak akan menyerah dalam upaya pencarian pesawat di kawasan laut yang luas dan dalam di Samudera Hindia sebelah selatan di mana jet itu diyakini telah jatuh, berdasarkan data satelit.

Namun pihak keluarga yang marah, beberapa diantaranya menuduh Malaysia dan perusahaan penerbangan nasional negara itu bereaksi terlalu lambat dan menutup-nutupi informasi. Dua pertiga pernumpang yang ada di pesawat adalah warga negara Cina.

Sejumlah kerabat hari Minggu lalu meluncurkan sebuah kampanye di internet untuk mengumpulkan uang senilai 5 juta US dollar bagi ”pelapor” yang bisa memberikan informasi untuk menemukan pesawat.

Sejauh ini, mereka berhasil mengumpulkan uang lebih dari 25 ribu US dollar.

“Pemerintah telah sangat transparan sejak hari pertama,” kata Hamzah kepada para wartawan.

ab/hp (afp,ap,rtr)