1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Konferensi di Brussel Bahas Masa Depan Mali

5 Februari 2013

Para pejabat Uni Eropa, PBB dan Mali menggelar konferensi di Brussel dan membahas prospek demokrasi di Mali. Mereka juga membicarakan situasi keamanan dan masalah humaniter.

https://p.dw.com/p/17YFw
France's President Francois Hollande (2nd L) joins hands with Mali's interim president Dioncounda Traore after Traore spoke at Independence Plaza in Bamako, Mali February 2, 2013.
Presiden Perancis Hollande di MaliFoto: Reuters

Menteri luar negeri Mali Tieman Hubert Coulibaly yang hadir di Brussel mengatakan hari Selasa (05/2), ia berharap masyarakat internasional tetap akan membantu negaranya. Mali juga berharap mendapat bantuan finansial dan dukungan keamanan dari persemakmuran Afrika Barat ECOWAS.

Konferensi di Brussel akan mendiskusikan situasi keamanan dan kemanusiaan pasca kekacauan politik di Mali, setelah terjadi kudeta tahun lalu dan serbuan kelompok militan Islam. Pasukan Perancis dan Mali akhirnya berhasil merebut kembali kota-kota penting di Mali utara dari tangan kelompok militan, setelah Perancis mengerahkan pesawat tempur dan pasukan darat.

Masyarakat internasional akan membahas bagaimana mendukung proses politik menuju pemilihan umum, yang menurut Presiden interim Dioncounda Traore akan digelar tanggal 31 Juli mendatang. Juga akan dibicarakan bantuan dan perlengkapan pasukan Afrika Barat yang akan berkekuatan sekitar 8000 tentara dan menggantikan pasukan Perancis di Mali.

Pasukan ECOWAS Segera Dikerahkan

Wakil Presiden AS Joe Biden hari Senin (04/2) berbicara dengan Presiden Perancis Francois Holland tentang situasi di Mali dan mengatakan, mereka telah sepakat bahwa pasukan ECOWAS dari Afrika secepat mungkin mengambil alih penjagaan keamanan di Mali.

Uni Eropa sudah menetapkan akan mengirim sampai 500 pelatih militer untuk mendukung tentara Mali. Misi tersebut akan segera dimulai pertengahan bulan Februari. Sekitar 45 anggota delegasi dari Mali, negara-negara tetangga, Uni Eropa, ECOWAS, Uni Afrika dan PBB menghadiri konferensi di Brussel, termasuk wakil dari Bank Dunia dan Bank Pembangunan Afrika.

Uni Eropa tahun lalu menghentikan bantuan ke Mali setelah terjadinya kudeta. Para menteri luar negeri Uni Eropa sekarang memutuskan untuk melanjutkan bantuan ke Mali secara bertahap.

Situasi di Mali menjadi kacau setelah terjadi perebutan kekuasaan tahun lalu di ibukota Bamako. Para pemberontak Tuareg kemudian menyatakan kemerdekaan kawasan Mali utara. Mereka lalu bergabung dengan kelompok militan Islam, yang belakangan mengambil alih kekuasaan dari para pemimpin Tuareg. Kelompok militan merebut kota-kota strategis di Mali utara dan memberlakukan hukum syariah yang ketat.

Pasukan Perancis mulai 11 Januari tahun ini melakukan intervensi setelah pemerintah Mali meminta bantuan. Sejak itu, kelompok militan berhasil diusir dari kota-kota besar di Mali utara. Para pejuang militan diduga melarikan diri dan bersembunyi di daerah pegunungan sekitar Kidal dan di kawasan perbatasan ke Aljazair.

HP/CP (dpa, afp, rtr)