1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Konflik Bilateral Bayangi Konferensi Afghanistan

4 Desember 2011

Setelah ketegangan antara Pakistan dengan Amerika Serikat yang berujung pada boikot Pakistan terhadap konferensi Afghanistan, kini giliran pertikaian Washington dengan Teheran yang menambah suram jalannya KTT di Bonn.

https://p.dw.com/p/13MWI
Pertemuan delegasi Menlu Jerman, Guido Westerwelle dengan delegasi Menlu Iran, Ali Akbar Salehi
Pertemuan delegasi Menlu Jerman, Guido Westerwelle dengan delegasi Menlu Iran, Ali Akbar SalehiFoto: dapd

Konferensi Afghanistan yang dimaksudkan untuk menunjukkan dukungan bagi Afghanistan justru dibayangi ketegangan antara Amerika Serikat dengan Iran. Pertikaian kedua negara memanas setelah hari Minggu (4/12), Teheran mengumumkan telah menembak jatuh sebuah pesawat pengintai tak berawak milik Amerika Serikat di bagian timur Iran.

KTT dikhawatirkan tanpa hasil

Juru bicara militer Iran membenarkan aksi penembakan pesawat Amerika yang dinilai melanggar wilayah udara Iran. Sementara Menteri Luar Negeri Iran, Ali Akbar Salehi, yang sempat bertemu dengan Menlu Jerman Guido Westerwelle di Bonn hari Minggu (04/12), menolak untuk mengomentari insiden penembakan.

Jamuan resmi menjelang konferensi Afghanistan di Bonn
Jamuan resmi menjelang konferensi Afghanistan di BonnFoto: dapd

Konferensi internasional yang digelar di Bonn tanggal 5 Desember 2011 sebelumnya sudah tampak suram akibat boikot Pakistan. Lagi-lagi dilatarbelakangi perselisihan Pakistan dengan Washington usai serangan udara NATO menewaskan 24 tentara Pakistan dekat perbatasan Afghanistan akhir November lalu. Aimal Faisi, juru bicara Presiden Afghanistan Hamid Karzai, menyesali absennya Pakistan kali ini. "Dalam konferensi Bonn ada satu isu yang sangat penting, yakni dialog dengan Taliban. Dalam hal ini, partisipasi Pakistan akan sangat kondusif sehingga dapat menyampaikan secara langsung pandangan mereka kepada Taliban," tegas Faisi.

Meski Faisi kemudian menambahkan bahwa insiden pesawat pengintai di Iran tidak ada hubungannya dengan konferensi di Bonn. Dunia Barat selama ini menuding Iran mendukung pemberontakan Taliban di Afghanistan. Klaim yang selalu dimentahkan oleh rezim di Teheran.

Karzai minta dukungan internasional

Presiden Karzai secara resmi meminta dukungan finansial dan militer dari dunia internasional hingga satu dekade setelah penarikan pasukan internasional dari Afghanistan. "Afghanistan jelas masih membutuhkan bantuan hingga 10 tahun kedepan, hingga sekitar tahun 2024. Kami perlu melatih militer kami. Kami butuh perlengkapan untuk militer dan polisi, serta bantuan dalam mengatur institusi negara. Jika kami gagal, kami terancam kembali ke situasi seperti 11 September," ungkap Karzai kepada majalah mingguan Der Spiegel, mengacu kepada masa kekuasaan Taliban.

Menlu Westerwelle menekankan tiga faktor yang menjadi fokus konferensi. "Pertama, keamanan dalam masa transisi penyerahan tanggung jawab ke militer Afghanistan. Kedua, proses rekonsiliasi internal. Yang ketiga berhubungan dengan dua faktor pertama, tapi juga sama pentingnya, yakni dukungan jangka panjang dari komunitas internasional. Jadi Afghanistan masih dapat mengandalkan dukungan dan solidaritas internasional setelah tahun 2014," jelas Westerwelle.

Sebuah studi keluaran Bank Dunia menunjukkan bahwa Afghanistan sedikitnya membutuhkan 7 miliar Dolar AS per tahun dari komunitas internasional untuk sektor keamanan. Para ketua dari sekitar 100 delegasi yang berasal dari 85 negara dan 16 organisasi internasional menggelar jamuan resmi Minggu (04/12) malam, termasuk diantaranya menlu Amerika Serikat Hillary Clinton dan Presiden Karzai. Sementara Sekjen PBB Ban Ki-moon memperingatkan Afghanistan tengah berada di titik balik, sehingga fokus pembangunan kini harus diubah ke isu-isu non-militer.

rtr/dpa/Carissa Paramita
Editor: Ayu Purwaningsih