1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Korban Banjir Wasior Bertambah

5 Oktober 2010

Jumlah korban banjir bandang di Distrik Wasior, Kabupaten Teluk Wondama, Provinsi Papua Barat, terus bertambah.

https://p.dw.com/p/PVi0
PapuaFoto: AP

Banjir bandang yang terjadi Senin pagi (04/10) akibat hujan deras itu, juga dilaporkan meluluhlantakan kota Wasior, yang untuk menuju ke sana membutuhkan waktu lebih dari 10 jam perjalanan kapal laut dari Manokwari itu.

Banjir bandang di Distrik Wasior Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, sejauh ini telah memakan korban lebih drai 50 orang tewas. Jumlah ini mungkin akan bertambah karena terdapat puluhan orang lain yang masih hilang dan terperangkap dalam lumpur-lumpur tebal.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat, Otto Parorongan mengatakan, “Kemarin itu dilaporkan 103 yang hilang, lalu sudah banyak yang ditemukan ada yang dirujuk ke Nabire 52 orang. Manokwari 7 orang dan ada yang meninggal yaitu 56 orang. Jadi yang hilang ini sekarang kita tidak tau masih ada berapa. Jadi menurut Pak Sekda, waktu ketemu di Airport, beliau baru turun meninjau dari Helikopter, bahwa masih ada 5 titik yang diperkirakan ada manusia tertimbun di situ, yang belum bisa dibersihkan.”

Selain menghancurkan ratusan rumah warga, banjir bandang juga merusak sejumlah fasilitas umum, seperti jalan, sekolah dan bandara serta fasilitas kesehatan. Air bah juga menghanyutkan sejumlah jembatan, memutus jalan menuju ibukota kabupaten, dan membuat kota itu terisolir. Kembali

Tim Pencari dan Penyelamat beserta penduduk setempat dilaporkan bahu membahu mengevakuasi korban yang terperangkap dalam lumpur tebal. Namun selain karena minimnya peralatan, upaya evakuasi juga terhalang banyaknya pohon-pohon yang tumbang. Sementara itu bantuan SAR dari luar, sempat dilaporkan kesulitan memasuki kota itu, karena sulitnya medan.

Juru bicara Badan SAR Nasional Gagah Prakoso mengatakan, “Kalau kami mengerahkannya kan kapal sepanjang 36 meter, dengan 28 orang. Dari pos Sar Manokwari kita 1 tim, dari pos Sar Sorong juga sudah bergerak 1 tim lagi. Medan sulit sehingga point to Points kita kesulitan lewat laut, kita manuver muter. Karena ini keadaan banjir di kali dan sebagai nya kita akhirnya menunggu masuk mengirim melalui laut. Dan itu sudah dilakukan sejak tadi pagi. Kemarin kapal SAR Sorong juga sudah bergerak kesana.”

Sementara itu, menurut Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Kesehatan, Tritarayati, bantuan berupa tim kesehatan dan obat obatan yang dikirimkan pemerintah pusat, hari ini juga dijadwalkan tiba di lokasi bencana:

Setiap tahunnya banjir dan tanah longsor melanda sejumlah kawasan di Indonesia khususnya selama musim hujan. Sayangnya, meski musibah itu telah kerap terjadi, namun sejumlah evakuasi korban, seringkali terhambat karena alasan sulitnya medan.

Zaki Amrullah

Editor: Ayu Purwaningsih