1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Korsel Akan Gelar Latihan Militer Kembali

27 Desember 2010

Dalam siaran radio setempat, hari Senin (27/12) Presiden Korea Selatan, Lee Myung-Bak menyerukan persatuan nasional untuk menghadapi serangan militer Korea utara.

https://p.dw.com/p/zqJU
Patroli Korsel di YeonpyeongFoto: AP

Presiden Korea Selatan Lee Myung Bak, dalam siaran radio yang ditujukan bagi rakyat Korea Selatan menyerukan untuk tidak takut menghadapi ancaman perang dengan apa yang disebut "rejim yang paling senang berperang di dunia", walaupun Korea Selatan mengharapkan perdamaian.

Lee Myung Bak sekali lagi menyerukan reaksi serius terhadap serangan yang bisa terjadi di masa depan dengan mengatakan Korea Selatan sekarang dibangunkan oleh kenyataan bahwa perang dapat dicegah dan perdamaian dapat diciptakan hanya bila provokasi semacam itu ditanggapi dengan reaksi serius. Ia juga menegaskan bahwa ketakutan terhadap perang tidak pernah membantu mencegah perang.

Südkoreaner wählen neues Parlament, Lee Myung Bak
Lee Myung BakFoto: AP

Sejak serangan militer Korea Utara terhadap pulau Yeonpyeong di wilayah Korea Selatan bulan lalu yang menewaskan 4 orang, lamaran untuk bergabung dengan angkatan laut Korea Selatan meningkat dua kali lipat.

Korea Selatan telah menggelar serangkaian latihan militer, termasuk yang dilakukan bersama dengan Amerika Serikat. Semantara, surat kabar partai komunis yang terbit di Korea Utara mengatakan bahwa tembakan-tembakan yang dilancarkan dalam latihan tersebut merupakan persekongkolan berbahaya antara Seoul dan Washington dan dapat menjurus kepada kehancuran.

Dalam latihan militer minggu lalu di wilayah perairan pulau Yeonpyeong, dekat perbatasan Korea Utara, angkatan laut Korea Selatan melancarakan tembakan ke pulau Yeonpyeong. Namun Korea Utara tidak terprovokasi. Dalam pekan yang sama, Korea Selatan menunjukkan kekuatan militernya dengan pengerahan armada tank, arteleri dan pesawat tempur jugamelancarkan tembakan dengan peluru tajam di pulau Yeonpyeong.

Korea / Südkorea / Soldaten / NO-FLASH
Tentara KorselFoto: AP

Hari Minggu, Korea Selatan mengatakan akan menggelar latihan militer kembali pekan ini, tetapi tidak di wilayah perbatasan Korea yang bertikai dan menyebutnya sebagai latihan rutin. Juru bicara kementrian pertahanan Korea Selatan mengatakan salah satu latihan tersebut sudah dimulai pada hari senin ini.

Pengamat dan pejabat pemerintah Amerika Serikat dan Korea Selatan memiliki pendapat senada yang mengatakan bahwa serangan terhadap pulau Yeonpyeong diduga berkaitan dengan suksesi kekuasaan di Korea Utara. Bisa jadi , serangan itu untuk menunjukkan Kim Jong Un, putra termuda Kim Jong Il, sebagai calon pemimpin yang tangguh dan berani.

Sebuah pemancar radio Seoul yang dipancarkan di Korea utara mengutip sebuah laporan intelejen bahwa sebuah kereta yang membawa hadiah ulang tahun bagi Kim Jong Un mengalami kecelakaan. Bisa jadi merupakan salah satu upaya sabotase. Kereta ini berangkat dari Sinuiju di perbatasan Cina pada 11 Desember lalu.

Miranti Hirschmann (afp/rtr)

Editor : Hendra Pasuhuk