1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Krisis Utang Yunani dan Perundingan Tanpa Akhir

23 Juni 2015

Yunani hanya punya waktu seminggu agar terhindar dari kebangkrutan gara-gara krisis utang. Tapi berulangkali, pemerintah di Athena mengajukan usulannya di menit-menit terakhir.

https://p.dw.com/p/1Fm7H
Belgien Angela Merkel Krisengipfel Eurogruppe Griechenland in Brüssel
Foto: Getty Images/AFP/E. Dunand

Pemerintah di Athena mengajukan usulannya di menit-menit terakhir sidang darurat para kepala pemerintahan dan kepala negara Uni Eropa di Brussel, Belgia, Senin (22/06/15). Kanselir Jerman Angela Merkel yang menjadi aktor utama bagi solusi krisis utang Yunani melontarkan pernyataan tidak terlalu antusias, bahwa usulan ini menjadi acuan bagi perundingan berikutnya.

Ini berarti para menteri keuangan dan kreditor hanya punya waktu 48 jam untuk mengkaji usulan dari pemerintahan Yunani di bawah PM Alexis Tsipras itu. "Hingga perundingan baru kembali digelar, masih banyak hal yang harus dikonfirmasi hingga jelas, dan angka-angka dihitung ulang", ujar kanselir Merkel.

Sebuah perundingan puncak baru akan digelar Kamis (25/06/15) lusa, jika para menteri keuangan melontarkan lampu hijau. Kanselir Jerman tetap kukuh pada prinsipnya melibatkan tiga institusi donor untuk mencapai hasil positif. Yang dimaksud adalah Bang Sentral Eropa, Dana Moneter internasional IMF dan Komisi Uni Eropa. Yunani perlu kucuran kredit baru senilai 7,2 milyar Euro hingga 30 Juni agar terhindar dari kebangkrutan.

Yunani dan ancaman skenario terburuk

Sejauh ini ketiga institusi donor tidak banyak melontarkan sinyal positif bagi pengucuran kredit baru kepada Yunani. Terutama Kanselir Jerman Merkel tidak bersedia mengomentari tuntutan PM Tsipras untuk penghapusan sebagian utang dan pengunduran tenggat cicilan utang kepada IMF.

Pemerintah di Athena harus membayar cicilan utang sekitar 1,5 milyar Euro kepada IMF pada tanggal 30 Juni mendatang. Dalam waktu bersamaan, pada akhir Juni juga berakhirnya program bantuan Uni Eropa bagi Yunani. Jika negara itu tidak mampu mencapai kesepakatan kredit baru dengan ketiga donor terpentingnya, Yunani terancam bangkrut dan ditendang dari zona mata uang Euro. Sejauh ini, terkait taktik perundingan Tsipras yang tidak cerdik, lembaga donor menahan janji bantuannya kepada Athena.

Kini para kepala negara dan kepala pemerintahan Uni Eropa hanya berusaha mencegah skenario terburuk bagi Yunani. Bank Sentral Eropa mungkin akan tetap menjaga agar Yunani tetap hidup. Namun kompromi apa yang akan tercapai belum bisa diramalkan. Namun para analis mencemaskan dampak keluarnya Yunani dari zona mata uang Euro yang disebut Grexit akan mempengaruhi ekonomi dan moneter seluruh negara pengguna Euro.

as/yf(afp,dpa,rtr)