1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Kritik Jerman terhadap Program Spionase Tempora

Anna Peters26 Juni 2013

Kemarahan di kalangan politisi Jerman terhadap program mata-mata Inggris "Tempora" cukup besar. Pemerintah Jerman meminta keterangan dari Inggris.

https://p.dw.com/p/18vcf
Eingang zum GCHQ-Hauptquartier in Cheltenham (Archivfoto: Steve Parsons/PA Wire)
Markas besar GCHQ "Tempora" di CheltenhamFoto: picture-alliance/dpa

Sebuah "mimpi buruk ala Holywood," disebutkan Menteri Kehakiman Jerman Sabine Leutheusser-Schnarrenberger untuk "Tempora." Di balik kode nama itu menurut harian Inggris Guardian terselubung program spionase besar yang dipasang dinas rahasia Inggris GCHQ. Dengan program itu hubungan telefon dan internet disadap melalui kabel bawah laut. Guardian bersumber dari dokumen-dokumen yang ditunjukkan mantan karyawan dinas rahasia AS Edward Snowden.

Politisi Pertimbangkan Langkah Yuridis

Juga user internet Jerman diduga tersadap "Tempora". Isi yang berhasil disadap disimpan selama tiga hari, metadata seperti IP Adress, nomor telefon dan waktu hubungan sampai satu bulan. Berapa banyak warga Jerman yang tersadap masih belum jelas. Kini makin besar kritik dari partai-partai di Jerman. Jurubicara Partai Hijau Konstantin von Notz menyatakan kemarahannya kepada DW, "apa yang terjadi di sini melanggar hukum bangsa-bangsa dan harus segera dihentikan."

Netzwerkkabel an Notebook anschließen #bn
Simbol gambar aktivitas penyadapan dinas rahasia ÜberwachungFoto: Fotolia/benjaminnolte

Von Notz meminta "inisiatif PBB untuk sebuah konvensi guna melindungi lingkup pribadi di internet." Selain itu harus dipertimbangkan apakah perlu diupayakan proses di hadapan Mahkamah HAM Eropa atau Mahkamah Konstitusi Jerman, agar "pelanggaran konstitusi tindakan ini dicatat."

Demokrasi Terancam

Politisi Partai CDU Wolfgang Bosbach, ketua komisi dalam negeri di Bundestag dalam wawancara dengan Deutschland Funk mencemaskan kompetensi demokrasi. "Ini tidak hanya menyangkut masalah perlindungan data. Ini juga menyangkut masalah, apakah warga tidak kehilangan kepercayaannya terhadap negara dan dengan begitu terhadap demokrasi, jika mereka tidak bisa benar-benar yakin, bahwa dinas rahasia hanya melakukan apa yang sebetulnya boleh dilakukan."

Sementara pakar perlindungan data Partai SPD dan anggota parlemen Jerman Gerold Reichenbach menyebutnya sebuah "bentuk penangkalan bahaya, yang melewati segala larangan yang berlebihan." Ia dan partainya juga mendapat informasi tentang program spionase Inggris dari media. "Kami tentunya kini ingin tahu: Apa yang diketahui pemerintah Jerman?"

Das Bundeskanzleramt ist am Montag (15.08.2011) in Berlin bei Nacht zu sehen. In dem Gebäude arbeitet die Bundeskanzlerin Merkel mit ihrem Stab. Foto: Felix Hörhager dpa/lbn Schlagworte Politik, Kanzleramt, Regierung, Kanzleramt, Geografie, Bundeskanzleramt
Kantor Kanselir di BerlinFoto: picture-alliance/dpa

Apa Yang Diketahui Pemerintah Jerman?

"Tindakan yang bernama Tempora selain dari pemberitaan media, tidak diketahui pemerintah Jerman," dikatakan juru bicara pemerintah Steffen Seibert di Berlin. Kantor berita Jerman dpa melaporkan, bahwa pemerintah Jerman meminta penjelasan Inggris dalam kasus program spionase ini. Kementerian Dalam Negeri sudah menyampaikan pertanyaan kepada Duta Besar Inggris terkait "Tempora."

Sementara itu pakar dinas rahasia Erich Schmidt-Eenboom merasa terkejut atas kemarahan politisi Jerman. Dalam wawancara dengan stasiun penyiaran Jerman Mitteldeutsche Rundfunk MDR dikatakannya, Dinas Rahasia Jerman BND dan Badan untuk keamanan dalam teknik informasi Jerman sudah lama tahu bahwa dinas rahasia Inggris dan Amerika Serikat memata-matai hubungan telefon.

Juga Constanze Kurz, jurubicara Chaos Computer Clubs kepada DW menyatakan tidak terkejut tentang "Tempora." Hanya "volume dan kebrutalan program menyangkut ruang lingkup operasinya kembali mengejutkan. Itu luar biasa besar dan tidak lagi pantas dalam demokrasi."

Terungkapnya program mata-mata "Tempora" bersumber dari Edward Snowden. Pria berusia 30 tahun itu sebelumnya sudah menyodorkan dokumen-dokumen kepada Guardian untuk program mata-mata AS "Prism". Snowden menilai "Tempora" sebagai "program mata-mata terbesar dalam sejarah manusia."