1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Kucurkan Rp 8,4 Triliun, Australia Rombak Fasilitas Militer

28 April 2021

Perdana Menteri Australia Scott Morrison siap kucurkan dana $ 580 juta (Rp 8,4 triliun) untuk menyempurnakan kemampuan empat pangkalan militer sebagai upaya meningkatkan aliansi dengan Amerika Serikat.

https://p.dw.com/p/3sfOh
Tentara Australia
Tentara dari Brigade ke-3 Angkatan Darat Australia mendarat di Pantai Langham saat latihan militer gabungan Talisman Sabre dengan Amerika Serikat di Queensland, Timur Laut Australia (13 Juli 2017)Foto: Jason Reed/REUTERS

Peningkatan kapasitas pangkalan militer Australia mencakup peningkatan kemampuan landasan udara di Northern Territory yang akan diperpanjang untuk mendukung pendaratan pesawat yang lebih besar, perombakan jarak tembak, dan membangun fasilitas pelatihan baru yang disiapkan untuk personel pertahanan dan marinir AS.

"Bekerja sama dengan Amerika Serikat, sekutu dan tetangga Indo-Pasifik, kami akan terus memajukan kepentingan negara dengan meningkatkan kemampuan pertahanan Australia," kata Perdana Menteri Scott Morrison.

"Fokus kami adalah mewujudkan perdamaian, stabilitas di kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka, dengan tatanan dunia yang mendukung kebebasan," tambahnya.

Perombakan fasilitas empat pangkalan militer ini diumumkan di tengah meningkatnya ketegangan diplomatik dan perdagangan dengan Cina. Progam itu akan dimulai tahun ini dan ditargetkan selesai pada 2026.

Kerja sama pertahanan Australia dan AS

Australia dan Amerika Serikat secara rutin mengadakan latihan perang dua tahunan. Tahun ini manuver perang bersama itu dijadwalkan pada Agustus 2021. Lebih dari 30.000 tentara berpartisipasi dalam latihan gabungan di lepas pantai timur Australia.

Pada awal pekan ini, salah seorang pejabat pertahanan paling senior Australia mengatakan demokrasi liberal harus bersiap untuk perang. Genderang perang sudah ditabuh di kawasa Indo-Pasifik, ujarnya lebih lanjut.

Menteri Dalam Negeri Mike Pezzullo tidak merinci peringatan tersebut, tetapi upaya peningkatan kemampuan militer Australia dilakukan setelah hubungan dengan Cina semakin memburuk sejak Canberra menyerukan penyelidikan internasional tentang asal-usul virus corona.

Selain itu, Menteri Pertahanan Australia Peter Dutton pada Minggu (25/04) juga mengatakan bahwa konflik antara Cina dan Taiwan "tidak boleh diabaikan."

ha/as (Reuters/afp)