1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Kunjungan Dadakan Kim Jong Il ke Cina

26 Agustus 2010

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Il diberitakan berkunjung ke Cina didampingi oleh anak laki-laki termudanya yang diperkirakan akan mewarisi jabatannya. Cina adalah sekutu terdekat Korea Utara.

https://p.dw.com/p/OwoQ
Kim Jong IlFoto: AP

Kim Jong Il dan rombongannya dikabarkan menggunakan kereta khusus untuk melewati perbatasan ke Cina Kamis (26/8) pagi waktu setempat. Jika Kim bepergian, ia selalu menggunakan kereta pribadi karena diberitakan takut akan terbang. Kereta ini tidak melewati jalur biasa yang harus menembus banjir yang tengah terjadi di kawasan tersebut. Demikian menurut seorang pejabat pemerintahan di Seoul Korea Selatan yang menolak untuk disebutkan namanya.

Dua orang guru sekolah menengah Yuwen di provinsi Jilin membenarkan kunjungan Kim Jong Il. Kim dikatakan mengunjungi sekolah tersebut selama 20 menit. Kim Il Sung, ayah Kim bersekolah disana dari tahun 1927 hingga 1930.

Kantor berita Korea Selatan Yonhap yang pertama melaporkan, bahwa dari kalangan pemerintahan di Seoul muncul berita akan kemungkinan Kim berangkat ke Cina dengan kereta khusus. Laporan yang mirip juga dikeluarkan oleh stasiun televisi YTN.

Ini adalah kunjungan kedua Kim Jong Il ke Cina tahun ini. Para pengamat politik menduga, Kim meminta Cina untuk merestui penerusnya, yang oleh banyak pihak diperkirakan adalah Kim Jong Un, putra termudanya yang baru berusia 27 tahun. Menurut kantor berita Yonhap, sepertinya Kim Jong Un akan dinyatakan sebagai pemimpin partai komunis Korea Utara dalam pertemuan partai bulan depan. Semenjak negara tersebut dibentuk tahun 1948, baru ada tiga pertemuan partai komunis yang digelar. Dan pertemuan bulan depan dianggap sebagai acara partai paling penting, sejak tahun 1980 saat Kim Jong Il diangkat sebagai penerus ayahnya Kim Il-Sung yang merupakan presiden pertama Korea Selatan. Spekulasi ini muncul, setelah Kim Jong Il diduga berada dalam kondisi kesehatan yang buruk semenjak ia menderita stroke tahun 2008 lalu. Ia ingin agar dinasti keluarganya bisa bertahan di pemerintahan dan mendesak agar pergantian kekuasaan segera dilakukan.

Selain itu, Kim Jong Il dikatakan juga memohon bantuan pemerintahan Cina dalam masalah keuangan yang tengah dialami negaranya. Usaha perdagangan dan bantuan Cina sangatlah penting bagi kemampuan Korea Utara bertahan dalam situasi sulit. Tahun 2009, transaksi antara Cina dan Korea Utara bernilai 2,7 milyar dolar, 4 persen lebih sedikit dari tahun sebelumnya.

Kunjungan Kim Jong Il ke Cina berbarengan dengan kedatangan mantan presiden Amerika Serikat Jimmy Carter di Korea Utara. Sepertinya Carter tidak akan bertemu secara langsung dengan Kim Jong Il. Namun, Carter mendapat sambutan hangat dari orang nomor dua Korea Utara, Kim Yong-Nam, Rabu (25/8) kemarin. Peraih penghargaan Nobel perdamaian ini tengah mengusahakan pembebasan Aijalon Mahli Gomes, warga Amerika Serikat, yang dipenjara bulan April lalu karena melewati perbatasan dari Cina ke Korea Utara secara ilegal.

Vidi Legowo-Zipperer / rtr / afp

Editor : Hendra Pasuhuk