1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Kesehatan

RKI: Kurva Infeksi Corona Jerman Mulai Melandai

13 November 2020

Pusat kendali penyakit di Jerman mengatakan ada tanda-tanda penyebaran COVID-19 melambat. Meski begitu, warga didesak untuk tetap berpegang pada jarak sosial dan aturan pemakaian masker.

https://p.dw.com/p/3lDwp
Jerman | Pandemi Corona
Foto: Kay Nietfeld/dpa/picture alliance

Lonjakan infeksi virus corona di Jerman tampaknya mulai melambat, demikian disampaikan Robert Koch Institute (RKI) yang merupakan pusat kendali penyakit di Jerman, Kamis (12/11).

Menurut RKI yang berbasis di Berlin itu, angka reproduksi kunci telah turun di bawah 1 hingga 0,89. Angka ini berarti 100 orang menginfeksi 89 orang lainnya, sebuah pertanda infeksi baru telah menurun.

“Kurva melandai,” kata kepala RKI Lothar Wieler seraya menambahkan bahwa “kita bisa melawan virus ini.”

Pembatasan seperti jarak sosial dan pemakaian masker dapat membantu menghentikan lonjakan COVID-19, katanya melanjutkan.

“Kita harus mencegah situasinya memburuk,” tegas Wieler, sambil menekankan bahwa tujuan Jerman adalah menurunkan angka infeksi ke tingkat yang dapat diatasi oleh sistem perawatan kesehatan.

Bagaimana situasi terkini di Jerman?

Jerman melaporkan 21.866 infeksi baru dalam 24 jam terakhir, demikian menurut data yang dirilis RKI pada Kamis (12/11). Angka ini menjadikan total kasus corona di Jerman saat ini mencapai 727.553 kasus dengan jumlah kematian sebanyak 11.982.

Kanselir Jerman Angela Merkel telah memperingatkan bahwa hanya ketika 60 hingga 70% populasi berhasil mencapai kekebalan, barulah COVID-19 bisa dianggap “kurang lebih teratasi”.

Pada awal bulan ini, pemerintah Jerman telah memberlakukan lockdown baru untuk menahan laju penyebaran virus.

Para perdana menteri negara bagian memerintahkan penutupan restoran, bar, pusat rekreasi, dan pusat budaya. Namun, sekolah dan pusat penitipan anak tetap dibuka.

Bagaimana dengan vaksin?

Pada hari Senin lalu (09/11), harapan akan diakhirinya pandemi semakin kuat dengan munculnya informasi terkait vaksin corona potensial yang dikembangkan oleh perusahaan Jerman BioNTech dan mitranya dari AS Pfizer. Mereka mengatakan bahwa vaksin corona yang mereka kembangkan memiliki tingkat efisiensi lebih dari 90%.

Komisi Eropa kemudian menyetujui kontrak dengan perusahaan farmasi itu pada hari Rabu (11/11), dan menjamin bahwa blok tersebut akan menerima hingga 300 juta dosis vaksin virus corona eksperimental itu.

“Vaksin ini memiliki banyak keunggulan, misalnya dapat diproduksi dalam skala besar dalam waktu yang sangat singkat,” kata Peter Liese, Koordinator Komite Kesehatan Masyarakat Parlemen Eropa kepada DW. “Ini juga jadi hal penting bagi seluruh dunia ketika kami ingin melakukan vaksinasi tidak hanya Eropa dan AS, tapi juga misalnya Balkan Barat atau Afrika.

gtp/ha (dpa, AFP)