1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Kutukan Minyak Kanada

Christina Bergmann24 Juli 2013

Industri pasir minyak Kanada banyak menuai kecaman dari aktivis lingkungan. Pencemaran dan konsumsi air berlebihan adalah isu yang diributkan. Jiran AS di utara Amerika itu pun kian terdesak untuk segera berbuat sesuatu.

https://p.dw.com/p/19DaI
Foto: dapd

Soal air minum Violet Cheecham Clarke tidak pernah jengah menggerutu. "Airnya sebegitu kotor sehinga kami tidak bisa lagi minum dari sungai dan sumur," kata nenek berusia 85 tahun itu yang tidak lain adalah penduduk asli Fort McMurray di Alberta, Kanada. "Kami bahkan tidak bisa lagi membiarkan hewan-hewan meminum air tanah," tukasnya.

Cheecham sempat berkeliling dunia demi menyelamatkan tanah kelahirannya, termasuk tinggal di Eropa selama beberapa tahun. Ia berjuang melawan praktik pengeboran minyak yang mencemari air tanah - meski tanpa pencapaian berarti, "saya sudah banyak menghadiri konferensi tentang air, tapi entah kenapa kita tidak pernah maju." Sejak beberapa tahun terakhir sukunya harus membeli air minum, dua kali dalam sepekan.

Nenek yang kendati berumur, tapi masih terlihat tegap itu mengeluhkan perlakuan terhadap suku asli di Kanada, "dikurung layaknya binatang, dijatah dengan bahan-bahan pokok saja, bahagia dengan beberapa botol bir" - suku indian di Fort McMurray cuma beranggotakan 195 orang. Kebanyakan hidup di karavan. Tidak semua anggota lima suku besar di Alberta diuntungkan dengan produksi pasir minyak yang selama ini menjadi ladang emas bagi kota kecil di timur laut Kanada itu. Korupsi menjadi keseharian, klaim sebagian penduduk, dan tidak sedikit suku asli yang menjadi kaya dengan bekerja untuk perusahaan-perusahaan minyak.

Konsumsi air berlebihan

Pengeboran pasir minyak di Alberta bermula tahun 1967. Awalnya tidak gencar, karena hasil pengolahan yang minim lantaran kadar minyak cuma sebesar sepuluh persen dari setiap kubikmeter tanah yang diolah. Baru beberapa dekade kemudian industri minyak menemukan metode yang menguntungkan untuk menyuling minyak dari tanah.

Minyak biasanya dipanaskan dengan uap melalui pipa-pipa besi yang ditanam di bawah tanah sebelum kemudian dicairkan. Metode lain adalah menggali sebanyak mungkin tanah lalu dicuci. Kedua metode membutuhkan air dalam jumlah besar. Air itu berasal dari sungai Athabasca. 2011 lalu volume konsumsi menurut klaim industri minyak di Alberta sebesar 112 juta kubikmeter.

Kanada Ölförderung Öl Ölsand Förderung in Alberta
Produksi pasir minyak di Fort McMurray, Alberta, Kanada. Kawasan ini memiliki cadangan minyak terbesar ketiga di dunia setelah Arab Saudi dan Venezuela. Sebagian besar dalam bentuk pasir minyak.Foto: dapd

Tapi jika air kotor dari perumahan diolah dan dibersihkan, jutaan kubikmeter limbah industri yang terdiri atas air, pasir, lempung dan aspal menunggu di kolam-kolam penampungan. Wajah bumi di utara Fort McMurray tidak cuma cacat oleh lubang-lubang pengeboran, tapi juga dipenuhi kolam racun tersebut.

Kolam penampungan bocor?

"Kami menjamin kolam penampungan tetap aman dan industri juga berusaha mengurangi konsumsi air dan secepat mungkin menyaring air dari lumpur limbah," kata Greg Stringham dari CAPP (Canadian Association of Petroleum Producers), kelompok lobi yang mewakili industri minyak Kanada.

Stringham mengklaim, air limbah akan diolah kembali, tidak setetespun akan mengalir ke alam. Ia juga bersikeras, penelitian terhadap kandungan zat beracun di dalam air sungai selama ini tidak menunjukkan tanda-tanda bahaya.

Tony Boschmann meragukan klaim CAPP. Ia tidak cuma menganggap angka konsumsi air resmi - yang sebesar 2,7 barrel air untuk setiap satu barrel minyak - terlalu sedikit. Ia juga menemukan kandungan tidak alami di beberapa tempat di tepi sungai, "campuran kimia air sungai yang merembes dari dalam tanah sama sekali berbeda dengan air yang mengalir di sungai." Air yang dimaksud adalah air yang tercemar, kata Boschmann.

Sumber pencemaran tidak sulit ditemukan, "tidak jauh dari tepi sungai terdapat kolam penampungan limbah sepanjang 30 sampai 40 kilometer," katanya. Kendati begitu pemerintah tidak berbuat apapun, klaim Boschmann. Juga tidak dalam kasus konkrit seperti ini, "kami sudah menginformasikannya kepada pemerintah dan berharap pemerintah membuat penelitian lanjutan, katanya.

Pria berusia 53 tahun tersebut menuding pemerintah berupaya menghindari munculnya kesan negatif dalam produksi pasir minyak di Kanada.