1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Laku di India, Twitter Usung Fitur Pemilu di Indonesia

26 Mei 2014

Setelah berhasil menggawangi kampanye pemilu di India, Twitter berniat membawa konsep serupa ke Indonesia. Perusahaan asal Kalifornia itu bakal menggandeng calon presiden untuk memaksimalkan kampanye di media sosial.

https://p.dw.com/p/1C75W
Symbolbild Twitter und Facebook
Foto: Reuters

Raksasa media sosial Amerika Serikat, Twitter, berencana mengulang kesuksesan pada pemilu di India. Selama penyelenggaraan pemilu terbesar sejagad itu, Twitter bekerjasama dengan politisi peserta pemilu. Kemitraan tersebut dinilai mampu memaksimalkan jejaring sosial sebagai platform kampanye dan sosialisasi pemilu.

Dengan pemilihan umum yang bakal dilaksanakan di Brasil, Indonesia dan Amerika Serikat, perusahaan berbasis di Kalifornia itu bakal membawa resep dari India untuk negara lain. "Pemilu adalah momen yang paling akurat buat menampilkan peran Twitter," kata Rishi Jaitly, Direktur Pemasaran Twitter Inc. di India.

Pekan lalu perusahaan tersebut sudah menugaskan pakar strategi politiknya ke Brasil untuk mengajak peserta pemilu memaksimalkan potensi jejaring sosial. Di Amerika sendiri Twitter sedang mencari mitra kerjasama buat mengujicoba feature baru "Tweet to Remember" yang sukses di India.

Berkaca pada India

Twitter menjelma menjadi media politik terutama sejak pemilu kepresidenan AS 2012, Musim Semi Arab dan pemilu di Iran. Presiden AS, Barack Obama misalnya memiliki 43 juta pengikut.

Sementara di India, Partai Bharatiya Janata (BJP) pimpinan Modi termasuk yang pertama kali menggunakan Twitter dengan mengumpulkan ribuan relawan dunia maya untuk menyebarkan pesan dan menyerang balik kritik yang bermunculan.

Pemilu di India baru-baru ini adalah momentum terbesar Twitter dalam percaturan politik di Asia Selatan. Milan Vaishnaf, peneliti dari Carnegie Endowement for International Peace mengungkap, kelompok yang pertama kali memanfaatkan jejaring sosial secara maksimal, memiliki kelebihan ketimbang pesaing yang lain.

"Pengalaman di India akan menjadi model buat negara-negara berkembang lain, bahkan Amerika Serikat sekalipun," ujarnya.

Facebook Hadirkan Fitur Pemilih

Indonesia sendiri bukan wilayah asing buat Twitter. Pada pemilihan kepala daerah DKI Jakarta 2013 silam, pasangan Jokowi-Ahok termasuk yang paling aktif menggunakan media sosial untuk mengkampanyekan gagasannya.

Tidak cuma Twitter, Facebook pun menghadirkan fitur baru, I'm Voter untuk pemilih. Setelah sukses pada pemilu AS 2012 dan India, perusahaan besutan Mark Zuckerberg itu juga akan menghadirkan fitur serupa untuk Indonesia. Fitur tersebut juga membantu pemilih untuk menemukan Tempat Pemungutan Suara terdekat di daerah masing-masing.

Pengamat sendiri menilai langkah media-media sosial ikut berkecimpung dalam pesta demokrasi tidak lain cuma "untuk menggandakan popularitas mereka sendiri," kata Bernie Hogan, peneliti di Oxford Internet Institute kepada Guardian.

rzn/hp (rtr,dpa,guardian)