1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Langkah AS Selanjutnya dalam Masalah Timur Tengah

11 Desember 2010

AS telah sudahi upaya penghentian pembangunan pemukiman Yahudi di wilayah Palestina. Tapi AS dorong perundingan langsung antara Israel dan Palestina tentang proses perdamaian. Penjelasannya diberikan Hillary Clinton.

https://p.dw.com/p/QW34
Hillary Rodham ClintonFoto: AP

Menlu AS, Hillary Clinton mengatakan dengan wajah seirus, bahwa ia juga frustasi, karena upaya perdamaian Timur Tengah yang dijalankan AS selama dua tahun terpaksa diakhiri tanpa hasil. Sejak moratorium tentang penghentian pendirian pemukiman Yahudi berakhir September lalu, tidak ada lagi perundingan langsung mengenai perdamaian antara Palestina dan Israel. Padahal beberapa pekan sebelumnya, dimulainya kembali perundingan langsung diresmikan di Washington.

Benjamin Netanjahu
PM Israel Benjamin NetanjahuFoto: picture alliance / dpa

Sekarang perundingan tidak langsung akan diadakan lagi, dan pertanyaan paling penting akan segera dibicarakan. "Sudah waktunya untuk membicarakan masalah utama. Yaitu penetapan perbatasan, penjaminan keamanan, masalah pemukiman Yahudi, penyediaan air, kembalinya pengungsi dan status Yerusalem," demikian Clinton

Kedua Pihak Sepakat

PM Israel, Benjamin Netanjahu dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas bersama-sama sudah memutuskan, akan mengusahakan kesepakatan yang menentukan kompromi bagi semua pokok masalah tersebut. Itu juga akan menjadi langkah awal bagi kesepakatan perdamaian yang resmi. Dalam perundingan, AS ingin berperan lebih aktif lagi, di mana diperlukan.

Abbas / Nahost / Paris / Palästinenser
Presiden Palestina Mahmoud AbbasFoto: AP

Tetapi langkah-langkah menentukan tetap harus diputuskan kedua pihak yang bertikai, demikian dinyatakan Clinton. Jika tidak, kesepakatan untuk jangka panjang tidak akan pernah tercapai. Di samping itu, meskipun AS mengakhiri upayanya dalam penghentian pembangunan pemukiman Yahudi, posisi pemerintahan Obama tentang hal itu tidak berubah.

Berpegang pada Sikapnya

"Seperti halnya pemerintahan AS lainnya sejak beberapa dasawarsa lalu, kami berpendapat pembangunan pemukiman tersebut tidak legitim. Kami percaya, perluasan pemukiman tidak hanya merusak upaya perdamaian dan solusi dua negara, melainkan juga masa depan Israel." Bagi Palestina, Clinton menyampaikan sebuah janji. "Sementara kami mendiskusikan masalah utama dan berusaha mengadakan perundingan langsung, kami akan memperkuat upaya agar negara Palestina dapat berdiri."

George Mitchell / Nahost / Israel / Palästinenser / USA
George MitchellFoto: AP

Karena solusi dua negara adalah satu-satunya tujuan yang tepat. Tetapi upaya Palestina untuk mendapat pengakuan dari negara lain, tidak membantu proses perdamaian dan mengurangi rasa percaya. Demikian ditambahkan Clinton. Ia juga menekankan, AS akan meningkatkan tekanan terhadap gerakan radikal Hamas yang berkuasa di Jalur Gaza.

Dari negara-negara Arab, Clinton mengharapkan dukungan bagi pemecahan konflik Timur Tengah. Ia mengatakan juga, akhir pekan ini, utusan khusus AS George Mitchell akan memulai pembicaraan pertama di Timur Tengah.

Christina Bergmann/Marjory Linardy

Editor: Christa Saloh